SUDAH sepekan, Fitri, bayi usia lima bulan, anak Kang Mujiyo (keduanya bukan nama sebenarnya), rewel. Setiap menjelang Mahgrib sampai tengah malam selalu menangis. Warga sekitar mengatakan, jika rewelnya Fitri bukan karena sakit penyakit.
“Ada yang mengganggu anakmuâ€, ujar tetangga-tetangga Kang Mujiyo. Atas saran mereka pula, Kang Mujiyo kemudian sowan Mbah Sawit (nama samaran). Orang pintar yang sering dimintai bantuan menyelesaikan masalah yang berhubungan dengan hal mistik.
Seperti dilansir dari Harianmerapi.com, atas penerawangan dengan kekuatan batinnya, Mbah Sawit menyimpulkan, jika Fitri diganggu makhluk halus yang menghuni pohon kemuning di belakang rumah Kang Mujiyo. “Sebetulnya makhluk halus tersebut tidak mengganggu anakmu. Justru dia amat menyayangi Fitri. Bagai si Embah menyayangi cucunya,†ujar Mbah Sawit kepada Kang Mujiyo.
Namun begitu, menurut Mbah Sawit, makhluk halus tersebut bisa dipaksa pergi. “Memakai mbako semprul dan minyak babi, sampeyan bisa mengusirnya,†ujar Mbah Sawit lagi. Kang Mujiyo manthuk- manthuk faham.
Sesuai dengan petunjuk, tembakau semprul itu pun dibuat menjadi rokok tingwe. Batang rokok diolesi dengan minyak babi, lalu dibakar. Saran tersebut ada hasilnya. Sejak itu tangis Fitri tidak terdengar lagi. Kata Mbah Sawit, makhluk halus berjenis perempuan bernama Nini Kriyip itu pusing. Mabuk berat terkena asap rokok mbako semprul.
Namun pada hari berikutnya, sore menjelang Maghrib, Fitri kembali rewel. Kang Mujiyo langsung sowan menemui Mbah Sawit. “Ya ampun…, Nini Kriyip memang bandel. Sesudah siuman dari mabuknya dia berulah kembali,†ujar Mbah Sawit getem-getem. Orang tua pintar itu pun mengajak dialog dengan Nini Kriyip.
“Aku bersedia pergi dari sini. Tetapi Fitri harus ikut aku. Aku sayang banget dengan bayi itu. Dia adalah cucuku satu-satunya,†kata Nini Kriyip ketika berdialog dengan Mbah Sawit.