Meskipun istana tersebut digambarkan sangat megah, hingga saat ini lokasi pastinya masih menjadi misteri. Tidak ada bekas peninggalan yang dapat ditemukan secara jelas dari kerajaan Nabi Sulaiman.
Hal ini menimbulkan berbagai spekulasi dan penelitian dari para arkeolog dan sejarawan. Beberapa teori menyebutkan bahwa keruntuhan istana dan kerajaan tersebut disebabkan oleh faktor alam atau waktu, sementara yang lain meyakini bahwa Allah Swt sengaja menyembunyikan jejaknya.
Baca Juga: Aktor Mat Solar Meninggal Dunia
4. Jabal Qaf
Gunung Qaf sering disebut dalam berbagai kisah dan tradisi Islam, termasuk dalam perjalanan Isra Mikraj Nabi Muhammad Saw. Dalam perjalanan suci tersebut, Gunung Qaf digambarkan sebagai tempat yang sangat indah dan memesona dengan sinar biru yang memancar memenuhi sekelilingnya.
Keindahan gunung ini begitu memukau sehingga Nabi Muhammad Saw terpesona saat melintasinya dalam perjalanan menuju langit ketujuh. Meskipun Gunung Qaf tidak secara eksplisit disebutkan dalam Al-Qur'an sebagai lokasi fisik, namanya muncul dalam Surah Qaf (QS Qaf: 1), yang menjadi sumber inspirasi bagi banyak penafsiran.
Beberapa ulama dan ahli tafsir menyebutkan bahwa Gunung Qaf lebih bersifat simbolis, mewakili batas antara dunia fisik dan alam gaib. Dalam tradisi Islam, gunung ini sering dikaitkan dengan misteri dan keagungan ciptaan Allah.
5. Pulau Dajjal
Pulau yang dikaitkan dengan tempat Dajjal dikurung memang menjadi topik yang menarik dan sering dibahas dalam berbagai riwayat. Meskipun tidak ada penjelasan pasti dalam Al-Qur'an atau hadis sahih yang menyebutkan lokasi tepatnya, beberapa pendapat mengarah pada Pulau Socotra sebagai kemungkinan tempat tersebut.
Pulau Socotra terletak sekitar 380 kilometer di selatan Jazirah Arab dan dikenal karena keunikannya, termasuk flora dan fauna endemik yang tidak ditemukan di tempat lain di dunia. Keunikan ini membuatnya sering dikaitkan dengan tempat-tempat misterius.
Akan tetapi, banyak ulama yang tidak setuju dengan anggapan bahwa Pulau Socotra adalah tempat Dajjal dikurung. Alasannya, tidak ada dalil yang kuat atau teks agama yang secara jelas menyebutkan hal tersebut.
Riwayat-riwayat tentang Dajjal lebih fokus pada ciri-ciri, fitnah, dan peranannya di akhir zaman, bukan pada lokasi fisik tempat ia dikurung. Oleh karena itu, sebagian besar ulama lebih memilih untuk tidak berspekulasi tentang lokasi pasti pulau tersebut dan menyerahkan pengetahuan tentang hal ini kepada Allah Swt.(*)