"(Utangnya) ya dari empat tahun belakangan, tapi yang sebelum-sebelumnya juga sudah masuk, tiba-tiba," tutur Arya.
"Apa karena dikira PSSI sekarang oke, langsung masuk tagihan-tagihan yang kita tidak tahu. Ada yang bilang itu konsekuensi kami. Karena itu konsekuensi kami, jadi kami harus bertahap membayarnya, makanya Pak Erick ini selalu basisnya setiap kegiatan harus ada untung," tambah dia.
Adapun PSSI saat ini mulai mengupayakan pelunasan utang dari tunggakan perangkat pertandingan. Pasalnya Arya mengeklaim, hal tersebut dinilai krusial lantaran menyangkut hidup orang.
"Yang kami bayar apa? Prioritasnya yang menyangkut hidup orang. Artinya orang per orang, misal perangkat pertandingan, wasit (termasuk yang U-20 kemarin mini turnamen), itu jadi prioritas kami," ujar Arya.
"Walaupun ini masih bertahap, Pak Erick sudah arahkan supaya kita mulai membayar utang, tapi yang memang menyangkut hidup orang. Wasit yang belum dibayar dan perangkat pertandingan,"
"Akan tetapi, untuk vendor-vendor kami terpaksa menunggu audit. Iya dong, kita tidak tahu hutangnya sekian, ini bener atau tidak, siapa yang tahu," pungkasnya.(*)