• Selasa, 26 September 2023

Kampung Billiard Ambarawa Dikenal Hingga Rusia

- Senin, 29 Mei 2023 | 07:10 WIB
Welas (70) melayani konsumen yang akan membeli stik billiard di Kampung Billiard Ambarawa. (Foto: Chandra AN)
Welas (70) melayani konsumen yang akan membeli stik billiard di Kampung Billiard Ambarawa. (Foto: Chandra AN)

Krjogja.com - SIAPA SANGKA Dusun Tanjungsari, Desa Kupang, Ambarawa sudah tenar dikalangan pebilliard Belgia hingga Rusia. Ini karena mereka mengenal Dusun Tanjungsari adalah sebagai produsen Meja dan Stik Billiard yang familier digunakan oleh pehobi billiard di Belgia dan Rusia.


Memang tidak banyak yang tahu bahwa Dusun Tanjungsari ini juga dikenal dengan sebutan Kampung Billiard. Ini karena di sini terletak banyak pengrajin meja biliiard dan stiknya yang karyanya sudah beredar dan tersebar hingga manca negara.


Produksi meja dan stik biliar menurut salah satu pengrajin, Welas (70) sudah ada sejak tahun 1973. Diawali oleh bapaknya bernama Sadikin, lalu menurun ke Welas dan sekarang pada Dedy, putra Welas.


[crosslink_1]


Usaha pengrajin meja dan stik billiard ini berangsur berkembang seiring dengan berkembangnya olah raga billiard. Kira-kira pada era 1970an, billiard menurut Welas penggemarnya didominasi menengah ke atas. Termasuk permainannya orang elit dan jarang meja biliar dimiliki secara pribadi di rumahan. "Dulu orang main billiard selalu sewa di tempat permainan billiard. Tapi sekarang banyak rumah-rumah pribadi memiliki meja billiard. Mereka kadang bebas main di rumah sambil menghadirkan teman," ungkap Welas.


Sejak adanya produksi meja billiard dan perlengkapannya ini, maka menurut Welas harga meja dan kelengkapannya jadi mudah dijangkau. "Bila membeli produk luar maka beayanya bisa mencapai diatas Rp 50 juta, bahkan hingga ratusan juta rupiah. Tapi produk Kampung Billiard Tanjungsari ini yang kualitas bagus tipe klasik dari harga Rp 16 juta hingga Rp 25 juta. Ini lebih murah dari buatan luar yang bisa mencapai tiga hingga empat kali lipatnya," tutur Welas.


Sedangkan stik billiard harganya juga menyesuaikan kualitas. Dari yang termurah Rp 75 ribu hingga Rp 6 juta juga ada. Adapun harga stik yang termahal terbuat dari kayu mapel dan karbon.


Sementara Teguh, karyawan dari Pengrajin meja Billiard milik Nur Ikhwan yang berada di belakang bengkel Stik milik Welas mengaku produksinya sudah digunakan oleh para pebilliard di Belgia dan Rusia.


"Untuk pesanan eksport ini kami menggunakan kayu yang benar-benar kering, ini mengingat di luar sana ada 4 musim, jadi harus benar-benar tahan terhadap pengaruh musim yang berbeda. Nyatanya produksi kami tidak pernah kembali, justru orderan semakin bertambah," ujar Teguh.


Pria ramah dengan tangan penuh tatto ini mengungkapkan dalam seminggu minimal mengirim 5 unit meja pesanan konsumsi dalam negeri. Sedangkan pesanan ke luar negeri selalu terkait dengan musim, biasanya saat mulai musim semi pesanan datang.


[crosslink_2]


Produksi perlengkapan billiard ini menurut Teguh dan Welas boleh dikata tidak ada matinya. Contohnya saat Pandemi Covid 19 berlangsung, pesanan meja maupun pemasaran stik billiard tidak pernah surut. pandemi justru mendorong beberapa orang atau kalangan untuk membeli dan menghadirkan meja billiard di rumah mereka untuk bermain menghilangkan kejenuhan selama karantina atau mengikuti aturan pemerintah agar berada di rumah.


Bahkan selama Covid 19, pola pemasaran dilakukan melalui pasar online. Pembelian bisa melalui aplikasi belanja dan pembayarannya secara on line.


"Atas kemudahan ini justru banyak yang membeli melalui online. Sampai-sampai pesanan stik baru bisa selesai dalam waktu 3 bulan," tambah Dedy di bengkelnya, JOD Cue (stik billiard).

Halaman:

Editor: Danar W

Tags

Terkini

Indonesia Perlukan Sosok Pemimpin Berani dan Jujur

Selasa, 26 September 2023 | 04:30 WIB

Satgas Yonif 310/KK Jaga Kesehatan Anak Perbatasan Papua

Selasa, 26 September 2023 | 03:30 WIB

KLHK Segera Rehabilitasi Lereng Bromo

Selasa, 26 September 2023 | 02:30 WIB

TikTok Ternyata Belum Kantongi Izin Bisnis E-commerce.

Selasa, 26 September 2023 | 01:30 WIB

UMKM Omzet Dibawah Rp 500 Juta Bebas Pajak

Senin, 25 September 2023 | 23:15 WIB

Babinsa Ajak Petani Biak Tanam Jagung

Senin, 25 September 2023 | 22:55 WIB

Kaesang Resmi Jadi Ketua Umum PSI

Senin, 25 September 2023 | 21:45 WIB

Garnisun Timika Gelar Bakti Kesehatan

Senin, 25 September 2023 | 20:55 WIB

Perpustakaan Mitra Pendidik, Orang Tua dan Masyarakat

Senin, 25 September 2023 | 19:15 WIB

2,1 Juta Penjudi Online Ternyata Berpenghasilan Rendah

Senin, 25 September 2023 | 18:39 WIB
X