Krjogja.com -
Masih ingat Es Dung Dung? Ini model es cream dengan gerobag, putar keliling kampung diiringi tabuhan bende yang bunyinya dung dung. Dipastikan anak kecil – mungkin termasuk anda waktu itu - menunggu di depan rumah, untuk membelinya.
Nah nostalgia itu, bisa dinikmati dalam ‘pasar ramadhan’ di hotel Hyat Yogyakarta. Malah ditampilkan dengan gerobag yang khas tradisional.
Hyatt Regency Yogyakarta, kembali menghadirkan program buka puasa bertajuk “Pasar Ramadhan at Hyatt”. Mengusung tema pasar malam yang ceria dan semarak, hotel ini menyulap Merapi Garden dan The Residence menjadi tempat festival makanan dan bazaar UMKM di alam terbuka dengan pemandangan Gunung Merapi, pepohonan, dan lapangan golf yang sejuk. Dekorasi rustic pun turut mempercantik area taman menjadi semakin Instagrammable.
Pasar Ramadhan at Hyatt selalu unik, karena selain menyuguhkan pemandangan yang apik, Hyatt Regency Yogyakarta juga menyajikan 200 pilihan menu Nusantara dan Internasional yang variatif dan berganti setiap harinya. Mulai dari kambing guling, tengkleng, sei sapi NTT, konro bakar Makassar, Australian beef striploin, ikan bakar Jimbaran, chicken shawarma, nasi goreng kecombrang, roasted duck, hingga aneka takjil, dessert, dan masih banyak lagi.
Tak ketinggalan, “Angkringan at Hyatt” juga hadir dengan hidangan khasnya, seperti aneka sate, gorengan, rebusan dan wedangan. Sambil menikmati ragam sajian lezat, Anda akan dimanjakan dengan alunan musik akustik yang menambah kehangatan suasana.
Berbeda dengan tahun sebelumnya, Pasar Ramadhan at Hyatt tahun ini semakin semarak dengan Es Dung-Dung yang disajikan di gerobak otentik dan tradisional, serta 360 video booth yang kekinian.
Hyatt Regency Yogyakarta juga menggandeng UMKM lokal dan komunitas seni dalam bazar ramadhan. Anda bisa berbelanja aneka kerajinan kulit, pakaian eco-printing yang ramah lingkungan, tas anyaman, dan masih banyak lagi. Menariknya lagi, Anda juga bisa membawa pulang karikatur atau siluet wajah oleh Kirman, seniman terkenal asal Yogya yang telah membuat karya untuk banyak tokoh nasional, seperti Sri Sultan HB X, Gibran Rakabuming, sampai Presiden Joko Widodo.