"Jadi saya dulu dibayar USD 1 per jam, dan melalui USD 1 per jam itu, saya membayar empat tahun sekolah di Mount Saint Michael," katanya.
Awalnya, Commisso ingin menjadi seorang insinyur, tetapi satu dolar per jam tidak cukup untuk membiayai kuliah, jadi Commisso mencari beasiswa.
Demi mendapat beasiswa ke AS, Commisso beralih menekuni sepak bola.
Commisso pun meminta guru olahraganya untuk memanggil pelatih di NYU, yang kemudian memasukkan Commisso ke dalam tim dan mengawasinya bermain selama enam hari.
"Dia berkata, 'Ya, saya suka anak itu. Jadi mari ... biarkan saya membantunya masuk ke NYU,' dan dia melakukannya. Dan mereka memberi saya beasiswa 50 persen, tetapi itu tidak cukup," cerita Commisso.
"Jadi saya kemudian memberi tahu guru olahraga, 'Pergi dan hubungi pelatih di Columbia sekarang.' Dalam waktu tiga sampai empat minggu mereka memberi saya penerimaan ke Columbia dan beasiswa penuh," bebernya.
Commisso akhirnya sukses menjadi kapten tim dan memimpin Universitas Columbia ke turnamen NCAA pertamanya. (*)