Krjogja.com - Jakarta - Rektor Universitas Islam Indonesia (UII) Fathul Wahid akan membentuk tim berdasarkan aturan yang berlaku untuk verifikasi dugaan tindakan indisipliner dosen Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang mengubah rute perjalanan ke Amerika Serikat (AS) tanpa pemberitahuan.
Ahmad Munasir mengalihkan perjalanan ke AS tanpa pemberitahuan kepada UII sejak 12 Februari 2023.
"Tindakan AMRP mengalihkan perjalanan ke Amerika Serikat tanpa pemberitahuan kepada UII sejak 12 Februari 2023 patut diduga sebagai tindakan indisipliner karena telah meninggalkan tanggung jawab yang menyebabkan dampak terhadap tata laksana organisasi,” ujar Fathul, dalam keterangannya, dikutip dari Antara, Sabtu (25/2/2023).
Fathul menuturkan, UII sebagai organisasi publik yang mengedepankan nilai-nilai tata kelola yang baik memiliki tanggung jawab untuk memberikan perlakuan adil dan setara kepara seluruh sivitas berdasar pada regulasi yang berlaku di UII.
Di sisi lain, Fathul juga bersyukur karena upaya pelacakan keberadaan Ahmad Munasir telah membuahkan hasil dan dosen itu telah membalas korespondensi melalui surat elektronik yang dikirimkan UII.
Fathul mengatakan, Ahmad Munasir memohon maaf kepadanya dan seluruh Sivitas Akademika UII karena kegaduhan yang hadir terkait dirinya. Melalui surat elektronik, ia mengaku, kondisi kesehatan menjadi alasan mengalihkan rute penerbangan ke AS.
UII akan memberikan pendampingan dan dukungan layanan kesehatan bagi Ahmad Munasir bila diperlukan. “UII mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kondisi kesehatan yang prima,” ujar dia.
Sebelumnya, Dosen Universitas Islam Indonesia (UII) Yogyakarta, Ahmad Munasir Rafie Pratama (AMRP) yang dikabarkan sempat hilang kontak disebut mengubah rute perjalanan ke Amerika Serikat (AS) karena alasan kesehatan.
Hal tersebut berdasarkan keterangan dari Rektor UII, Fathul Wahid yang mengatakan jika AMRP telah membalas respondensi melalui surat elektronik yang dikirimkan.
"UII telah mencermati alasan kondisi kesehatan AMRP yang menjadi penyebab pengalihan rute penerbangan ke Amerika Serikat dan disampaikan melalui AMRP di dalam 'e-mail," ujar Fathul dikutip dari Antara.
Melaui pesan tersebut juga, Dosen UII itu memohon maaf atas kegaduhan yang muncul terkait dirinya beberapa waktu terakhir.
"UII mendoakan semoga AMRP lekas mendapatkan kembali kesehatan yang prima," katanya.
Lebih lanjut, Fathul mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang membantu melakukan penelusuran dan pengungkapan atas kasus perjalanan dosen tersebut.
"Terutama Kementerian Luar Negeri Republik Indonesia (Kemlu RI), Direktorat Pelindungan Warga Negara Indonesia Kemlu RI, KJRI New York, KBRI Oslo, KJRI di Istanbul, KBRI Ankara, KBRI Riyadh, PP Muhammadiyah, National Central Bureau (NCB) Interpol Indonesia, Kepolisian Republik Indonesia, dan semua pihak yang tidak mungkin kami sebut satu per satu," paparnya.