“Kedelapan hal tersebut dilakukan melalui berbagai skema pendanaan, mulai dari _matching fund, competitive fund, hibah, beasiswa dari industri, sampai co-investasi yang dilakukan satuan pendidikan dengan dunia kerja,” ucap Mendikburistek.
Dalam implementasi link and match ini, kata Mendikbudristek, terdapat paling tidak lima indikator keberhasilan. Pertama, peningkatan kompetensi dan relevansi lulusan vokasi yang diukur melalui bekerja, berwirausaha, atau melanjutkan studi. Kedua, _resource sharing_ industri dengan satuan pendidikan vokasi, yang mendukung ketersediaan serta kelengkapan infrastruktur dan fasilitas pendukung pembelajaran bagi peserta didik.