Krjogja.com - JAKARTA - Kementeian Kesehatan Republik Indonesia (Kemenkes RI) akan mengirimkan 62 dokter untuk membantu korban Gempa Turki dan Suriah. Mereka direncanakan siap diberangkatkan pada pekan ini dalam menangani masa tanggap darurat bencana gempa.
Kabar di atas disampaikan Wakil Menteri Kesehatan RI Dante Saksono Harbuwono. Ke-62 dokter yang dimaksud merupakan bagian dari tenaga kesehatan cadangan yang telah dibentuk dan dipersiapkan Kemenkes untuk merespons kegawatdaruratan bencana.
Sebagai pendukung, 62 dokter tersebut dilengkapi peralatan dan perlengkapan medis. Obat-obatan untuk menangani para korban bencana Gempa Turki dan Suriah juga dipersiapkan untuk dibawa.
"Minggu ini akan kita berangkatkan 62 dokter dan kita mitigasi dokter-dokter tersebut akan diberangkatkan sebagai 62 orang beserta alat medis, obat-obatannya, alat operasi untuk membantu bencana alam yang ada di Turki dan Suriah," kata Dante saat memberikan keynote speech dalam acara 'Sarasehan Dies Natalis ke-73 FKUI' di Gedung IMERI FKUI Jakarta, Kamis (9/2/2023).
Kebutuhan dokter yang segera diberangkatkan ini sudah dibahas pada Rapat Tingkat Menteri (RTM) Terkait Rencana Percepatan Bantuan Kemanusiaan Gempa Turki dan Suriah di Ruang Rapat Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy, Jakarta, kemarin (8/2/2023).
"Kemarin, saya rapat dengan Bapak Menko PMK untuk memberikan bantuan tenaga kesehatan ke bencana alam di Turki dan Suriah. Untung kita sudah mempunyai tenaga cadangan kesehatan," imbuh Dante.
Jumlah update korban tewas gempa di Turki dan Suriah yang terjadi pada Senin 6 Februari 2023 terus bertambah. Pada Kamis (9/2/2023) siang, mengutip NBC, dilaporkan telah melonjak melewati 15.500.
Di Suriah, 2.992 kematian telah dilaporkan, dan pejabat Turki mengatakan jumlah korban di negara itu adalah 12.873. Secara keseluruhan, 15.867 nyawa melayang dalam bencana yang melukai ribuan lainnya.
Jumlah korban tewas gempa Turki itu diperkirakan masih akan meningkat.
Gempa Turki yang terjadi dekat perbatasan Suriah tersebut menjadi yang paling mematikan, sejak gempa berkekuatan 9,0 di Jepang pada tahun 2011 yang memicu tiga bencana yang menewaskan lebih dari 20.000 orang.