Krjogja.com - Bicara soal panganan saat perayaan tahun baru Imlek, warga Tionghoa juga punya sajian khas layaknya Lebaran. Beberapa jenis makanan itu malah sudah akrab di lidah warga Tanah Air.
Konon, jajanan pasar yang disajikan tersebut melambangkan berbagai hal baik untuk tahun baru Imlek. Pada masyarakat Tionghoa dan Indonesia memang sduah terjadi akulturasi dalam hal makanan, termasuk sajian Imlek ini.
Apa saja jajanan pasar tersebut, bisa disimak rangkuman di bawah ini:
1. Kue Ong Lei
Kue ong lei adalah kue kering saat Imlek yang mirip nastar. Kue ini juga menggunakan isian atau topping nanas. Untuk diketahui, saat perayaan Imlek, nanas dianggap sebagai buah yang membawa keberuntungan.
Nama "Ong Lei" disematkan karena dalam bahasa Hokkien artinya buah nanas dan mirip dengan kata pembawa keberuntungan. Menyantapnya saat Imlek juga diharapkan mendatang kemakmuran.
2. Kue Ku
Kue ku begitu lekat dengan Imlek. Selain karena warna merahnya, bentuk dan isian kue ini juga merupakan wujud harapan akan banyak hal baik di tahun baru. Warna merahnya jadi perlambang kegembiraan.
Sedang warna kuning dari kacang ijonya itu mendekati emas, artinya kemakmuran. Bentuk Kue Ku mirip kura-kura, itu artinya panjang umur. Makanya Kue Ku jadi salah satu yang wajib saat Imlek.
Kue Ku
© 2023 https://assets.promediateknologi.id/crop/0x0:0x0/750x500/photo/krjogja/Merdeka.com
3. Kue Keranjang (Nian Gao)
Kue yang juga tak boleh terlewat saat Imlek adalah kue keranjang (nian gao). Kue yang sering disebut dodol China ini rasanya manis legit, dibuat dari tepung ketan dan gula merah.
Jelang Imlek, kue keranjang banyak dijual di pasar, toko, hingga supermarket. Menyantap kue keranjang memiliki arti eratnya tali persaudaraan antara keluarga di tahun baru.
Kue keranjang idealnya disusun meninggi ke atas karena memiliki arti yang melambangkan rezeki yang datang dari Tuhan (atas) agar lekas mendekat.