SEJAK libur Lebaran di awal Mei 2022 hingga Rabu (1/6/2022) kemarin. Malioboro sebagai ikon pariwisata di Yogya tidak pernah sepi pengunjung. Wisatawan maupun masyarakat menikmati suasana pedestarian. Sementara sekitar 2.000 Pedagang Kaki Lima yang telah direlokasi dan dipusatkan di Teras Malioboro 1 dan Teras Malioboro 2 juga tidak pernah sepi pengunjung yang mencari oleh-oleh khas Yogyakarta.
Suasana ini sangat berbeda dengan kondisi selama dua tahun terakhir, saat pandemi Covid-19 memukul pariwisata Yogya. Berbagai kebijakan dari pemerintah untuk membatasi kerumunan seperti Work From Home (WFH), penutupan/pembatasan operasional toko, PPKM dan lainnya berdampak pada banyaknya pelaku bisnis di Malioboro yang bertumbangan. Hal serupa juga dirasakan industri pariwisata, dari hotel/restoran, destinasi wisata yang sepi atau terpaksa tutup karena biaya operasional tinggi, pendapatan minim.
Kini urat nadi perekonomian di Yogya sudah kembali berdenyut normal. "Saat ini Malioboro sudah ramai kembali seperti sebelum pandemi Covid-19. Tiap sore wisatawan dan masyarakat umum menyerbu Malioboro dan Jalan A Yani," ungkap Ketua Perkumpulan Pengusaha Malioboro dan Ahmad Yani (PPMAY), KRT Karyanto Purbohusodo kepada KRJOGJA.com, Rabu (1/6/2022).
Sedang wisatawan dari Jawa Barat, Dede Herdiana (45) yang mudik ke rumah keluarga istrinya di Yogya dan sengaja jalan-jalan di Malioboro bersama keluarga sangat berkesan dengan suasana Malioboro yang ditata sedemikian rupa. Demikian pula penyediaan tempat cuci tangan, pengukur suhu, dan lainnya sangat membantu dalam disiplin prokes. "Senang tapi terasa sangat padat, ada baiknya kalau tidak enak badan, jangan ke Malioboro karena kerumunan ada di mana-mana,," ungkapnya ketika ditemui saat Libur Lebaran.
Berdatangan
Data dari Dinas Pariwisata Provinsi DI Yogyakarta, sejak 29 April-8 Mei 2022, 1,78 juta orang telah berkunjung ke berbagai lokasi wisata. Dari angka tersebut, Sleman menjadi wilayah yang paling banyak dikunjungi wisawatan, dengan angka 1,07 juta kunjungan.
Kepala Dinas Pariwisata DIY Singgih Raharjo SH Med Singgih, menyebutkan angka tersebut menunjukkan capaian yang baik dan sudah melebihi target. "Apalagi, sebenarnya, pemerintah masih membatasi jumlah kunjungan wisawatan, yaitu baru sebanyak 75 persen kapasitas total. Bahkan, dalam perkiraan, dengan belanja rata-rata 1 juta per orang, perputaran uang di masyarakat selama libur Lebaran mencapai Rp 1,5 triliun," jelasnya.
Sedang angka tingkat hunian hotel pun menunjukkan perbedaan signifikan dibanding selama 2 tahun masa pandemi. "Saat libur Lebaran 2022 tingkat hunian hotel dan resto bisa mencapai 90,5 persen bahkan hampir 100 persen. Disusul libur Waisak kemarin, hingga saat ini okupansi masih bagus," ungkap Ketua BPD PHRI (Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia) DIY, Deddy Pranowo Eryono.
Dengan anggota 238 Hotel bintang dan 252 non bintang maka dibandingkan okupansi hotel/restoran di tahun 2020 atau 2021 sangat jauh. "Awal pandemi 2020 bahkan tingkat hunian di bawah titik nadir kisaran 10 persen, sempat merangkak naik hingga 40 persen tapi terpukul kembali. Banyak hotel yang terpaksa tutup sebagian hingga mengurangi.karyawan dengan beban operasional yang berat," jelasnya.
Lebih lanjut Kepala Dinas Kesehatan DIY drg Pembajun Setyaningastutie MKes berharap, kebangkitan pariwisata dan perekonomian Yogya harus berjalan bersama dengan upaya menjaga kesehatan masyarakat.
"Ekonomi dan kesehatan berjalan bersama. Perekonomian harus bangkit namun masyarakat harus sadar dengan ancaman/risiko kesehatan karena tertular Covid-19, saat ini dengan keberadaan ratusan Puskesmas, Klinik, dan RS bisa menjadi rujukan masyarakat dalam menjaga kesehatan,†katanya.
Dari data yang diperoleh situasi Covid-19 di DIY per 1 Juni 2022 ada penambahan kasus terkonfirmasi Covid-19 di DIY sebanyak 43 kasus, sehingga total kasus terkonfirmasi menjadi 220.754 kasus Distribusi kasus terkonfirmasi menurut domisili wilayah kabupaten dan kota adalah, Kota Yogyakarta : 0 kasus, Kabupaten Bantul : 40 kasus, Kabupaten Kulonprogo : 1 kasus, Kabupaten Gunungkidul : 0 kasus dan Kabupaten Sleman : 2 kasus.
Tetap Waspada