KAMPUNG Girpasang, Desa Tegalmulyo, Kecamatan Kemalang, Klaten pada hari-hari libur diserbu ribuan wisatawan. Sejak adanya jembatan gantung yang diresmikan pada 20 Januari 2022, Kampung yang dulu terisolir tersebut kini berubah menjadi obyek wisata yang sangat menawan.
Pantauan KR di lokasi pada saat liburan Imlek Selasa (1/2/2002), para pengunjung sudah mulai berdatangan sekitar ukul 07.00 WIB. Mereka merupakan wisatawan dalam negeri, baik dari lokal Klaten maupun dari luar daerah.
Para pengunjug pertama yang berdatangan kebanyakan adalah kaum muda. Umumnya justru berasal dari luar Klaten, seperti Yogya, Magelang, Boyolali dan lainya. Mereka mengambil momen suasana pagi yang masih cerah dan masih sepi, untuk berswafoto (selfie), juga membuat vlog dengan latar belakang panorama Gunung Merapi yang megah.
Sekitar pukul 09.00 WIB pengunjung sudah mulai membanjir. Selain dari kelompok keluarga, mereka juga merupakan pengunjung yang berasal dari berbagi komunitas. Hal itu terlihat dari kaos seragam yang mereka pakai.
Salah seorang pengunjung lokal Klaten, Margono asal Cawas, datang bersama dengan istri dan anak-anaknya. Mereka memanfaatkan liburan Imlek untuk melepas penat dan bersantai bersama keluarga. “sudah berusaha datang pagi, masih juga kalah dengan yang lain,†kata Margono.
Di kampung yang hanya dihuni belasan kepala keluarga tersebut kini sudah cukup ramai dan tumbuh warung-warung. Bahkan di ujung kampugn juga terdapat coffee shop yang didesain dengan suasana klasik. Dari warung ini bisa melihat langsung puncak Merapi, serta jika menunduk langsung menatap jurang dengan kedalaman lebih dari 100 meter. Bagi pengunjung yang bernyali, sangat direkomendasikan untuk menikmati panorama di ujung kampung ini. Di pinggir jalan kampung, warga juga mulai menjajakan hasil bumi sepeti cabai, kembang kol, dan sawi, sebagai oleh-oleh.
Sugino, Ketua RT Girpasang mengemukakan, setelah adanya akses jembatan gantung, hampir setiap hari Girpasang dikunjungi wisatawan. Hari-hari ramai biasanya pada hari Sabtu, Minggu dan hari-hari libur.
Nanang Sudarno petugas parkir Obyek Wisata Girpasang mengatakan, paling ramai pada hari Minggu dan hari libur nasional. Tempat parkir di kampung Ngringin menuju Girpasang sudah tak mamapu menampung kendaraan, sehingga para pengunjung terpaksa harus parkir agak jauh di kampung lebih bawah.
“Kalau Minggu sekitar 300 mobil, dan sekitar 1.000 sepedamotor. Parkir dikelola oleh para pemuda desa sini bekerjasama dengan Pokdarwis, hasilnya untuk mengembangkan obyek wisata ini,†kata Nanang Sudarno. (Sri Warsiti)