Berikut, Tips Rencanakan Liburan Usai PPKM Darurat

Photo Author
- Selasa, 13 Juli 2021 | 15:00 WIB
Berlibur usai PPKM perlu perencanaan matang. (ist)
Berlibur usai PPKM perlu perencanaan matang. (ist)

JAKARTA, KRJOGJA.com - Guna menambah semangat dan inspirasi di masa-masa PPKM Darurat yang tengah digalakkan oleh Pemerintah Republik Indonesia saat ini, tiket.com, pionir Online Travel Agent (OTA) di Indonesia, menggelar sebuah webinar interaktif seru untuk berdiskusi dan berbagi beberapa kiat perencanaan liburan di masa mendatang saat masa PPKM Darurat selesai bagi orang tua yang memiliki buah hati.

Menurut Danny Wilson Peraji, Market Manager Attraction, tiket.com, perencanaan matang menjadi kunci lancarnya liburan keluarga. “Beberapa aspek yang perlu diperhatikan adalah durasi total liburan, karena hal tersebut menentukan durasi perjalanan, jadwal dan jenis transportasi ideal, akomodasi yang cocok, serta kegiatan dan aktivitas selama berlibur”.

Pernyataan tersebut didukung oleh Nila Tanzil, seorang Travel Influencer yang juga adalah Founder Travel Sparks, “Anak saya berumur 6 tahun. Oleh karena itu, konsiderasi utama saya ketika merencanakan liburan adalah kesukaan anak. Hal tersebut dapat dilihat dari daya ketertarikan anak. Pengetahuan tersebut dapat menjadi fondasi dalam menentukan destinasi wisata. Contohnya, karena anak saya suka berenang, maka saya sering mengajak ke pantai dan danau. Tidak hanya menikmati lautan, tetapi anak saya dapat belajar mengenai pengetahuan pelestarian bahari”.

Tips lainnya yang dibahas dalam webinar ini adalah merencanakan liburan yang bertujuan untuk memperkuat ilmu pengetahuan anak-anak. Misalnya berkunjung ke kebun binatang, museum atau monumen bersejarah, hingga ke planetarium demi mengasah pengetahuan dan edukasi anak.

Gaya belajar anak berbeda satu dengan lainnya, ada yang lebih gemar belajar lewat mendengarkan, ada yang lebih tertarik melihat gambar, ada yang semangat belajar jika bersentuhan langsung dengan objeknya, dan ada juga yang memilih gaya belajar yang melibatkan fisiknya alias sambal bergerak kesana kemari. Tugas sebagai orang tua adalah mengarahkan anak agar menikmati proses belajar mereka, apapun pilihan gaya belajar anak.

“Misalnya seperti anak saya yang seorang visual learner, pengalaman melihat langsung binatang di kebun binatang, yang tadinya hanya dia lihat di buku, akan berkesan di benak anak-anak, sehingga mereka lebih mudah dalam menyerap ilmu pengetahuan yang bermanfaat dan bernilai,” lanjut Nila.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Ary B Prass

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X