Dukungan Tujuh SEAMEO Centres bagi Kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka

Photo Author
- Minggu, 7 Februari 2021 | 20:42 WIB
Pertemuan daring SEAMEO Centres (Rini Suryatii)
Pertemuan daring SEAMEO Centres (Rini Suryatii)

BOGOR, KRJOGJA.com - Sebagai bentuk dukungan SEAMEO (Southeast Asian Ministers of Education Organization) Centre di Indonesia terhadap Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, Sabtu (6/2), tujuh SEAMEO menggelar kegiatan SEAMEO Outlook Pendidikan 21.

Harapannya, ajang yang melibatkan berbagai pihak dari jenjang PAUD sampai pendidikan tinggi ini dapat meningkatkan pembelajaran yang inovatif dan inspiratif dalam pembentukan sumber daya manusia (SDM) Indonesia berkarakter dan berakhlak unggul.

Pola pikir tenaga didik perlu terus dikembangkan untuk berinovasi karena berpengaruh terhadap prestasi akademik peserta didik,demikian Rektor Institut Pertanian Bogor (IPB) selaku Ketua Dewan Pembina SEAMEO BIOTROP, Arif Satria,di Bogor Sabtu (7/2 2021)

“Perlu adanya perubahan pola pikir, growth mindset harus lebih dari fixed mindset. Kita berharap guru dan dosen yang hebat adalah yang menggerakan siswa untuk terus berpikir mengarah pada kemajuan,” tegasnya dalam acara diskusi daring yang mengusung tema “Merdeka Belajar Era New Normal Covid-19.”

Dalam rangka merespon kebijakan Kemendikbud terkait kebijakan Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka, Regional Centres di Indonesia telah melakukan berbagai kajian dan menerapkan model pembelajaran untuk membentuk peserta didik menjadi unggul dan berkarakter Pancasila. Hal yang sama juga dilakukan terhadap para pengajar, guru dan dosen menuju guru dan dosen penggerak.

Dalam kesempatan yang sama Direktur SEAMEO BIOTROP, Zulhamsyah Imran, dalam pengembangan model pembelajaran ini tentunya ketujuh Regional Centres di Indonesia sudah melakukan perubahan pendekatan dari model teaching base menjadi student centers. Dalam artian, pelajar dan mahasiswalah yang menjadi pusat perhatian dan berperan lebih aktif sedangkan guru dan dosen lebih berperan sebagai fasilitator dan mediator.

“Namun demikian fungsi guru dan dosen sebagai pendidik tetap menjadi perhatian utama dari ketujuh Regional Centres,” ungkap Zulhamsyah mewakili tujuh SEAMEO Centres di Indonesia.

Di akhir pidatonya, Pelaksana tugas (plt.) Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), Hendarman, menyampaikan bahwa ketujuh SEAMEO Centres di Indonesia dapat memberi dukungan terhadap Merdeka Belajar dalam beberapa hal berikut. 1) Memperkuat para instruktur/pengajar program pendidikan guru, melalui program pengembangan guru/tenaga pendidik; 2) konektivitas digital dengan meningkatkan literasi digital guru dan siswa dan mengembangkan “next generation school spaces”.

Selanjutnya, 3) mewujudkan kolaborasi antara peneliti kelas dunia dengan peneliti lokal dengan menjadi “penghulu” menggunakan jejaring yang dimiliki; 4) memberikan kesempatan pihak swasta untuk memberikan pelatihan bersertifikat bagi guru dengan melibatkan sosok-sosok yang memiliki pengalaman industri untuk mengisi webinar; serta 5) mendukung program hak tiga semester di luar kampus melalui program training, magang, dan riset di setiap centre dengan membantu membangun sinergi antara centre dan menyiapkan SDM masa yang akan datang.

Tujuh SEAMEO Centre di Indonesia luncurkan kegiatan SEAMEO Outlook Pendidikan 21. Diskusi daring perdana dalam rangkaian kegiatan ini mengusung tema Merdeka Belajar Era New Normal COVID-19. Tema tersebut diangkat sesuai dengan kebijakan Kemendikbud yakni Merdeka Belajar dan Kampus Merdeka sebagai inovasi sistem pendidikan nasional.

Kedua konsep tersebut dimaknai sebagai kemudahan dan fleksibilitas bagi para peserta didik untuk memperoleh akses pendidikan di mana saja dan kapan saja, sesuai minat, bakat, dan kemampuan. Kegiatan ini diselenggarakan untuk memberikan pandangan mengenai arahan sinergi yang dapat dilakukan oleh ketujuh SEAMEO Centre di Indonesia dalam mendukung kebijakan Kemendikbud yang melibatkan sekolah, mitra kerja sama, perguruan tinggi, pemangku kebijakan dan stakeholder lainnya.

Southeast Asian Ministers of Education Organization (SEAMEO) adalah organisasi menteri-menteri pendidikan negara Asia Tenggara yang berdiri pada tahun 1965 dan bersepakat untuk mempromosikan kerja sama regional di bidang pendidikan, sains, dan budaya di wilayah Asia Tenggara. Dalam melaksanakan program dan kegiatannya, SEAMEO memiliki 26 pusat unggulan (SEAMEO Centres) yang tersebar di sepuluh negara Asia Tenggara yang memiliki bidang keahlian dan keunikan masing-masing.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X