Pandemi Covid-19, Perpustakaan Bertransformasi Inklusi Sosial

Photo Author
- Jumat, 6 November 2020 | 13:51 WIB
Foto Istimewa
Foto Istimewa

Gerakan literasi harus menjadi arus utama dan menjadi kepedulian semua pihak. Pada ranah pemerintah, Perpusnas didorong untuk melakukan inisiatif, yang mana gerakan literasi menjadi kebutuhan penting untuk kemajuan indonesia pada masa depan.

Objektif ketiga, lanjut Syaiful Huda, adalah ketersediaan buku terutama di daerah terpencil. Syaiful Huda menambahkan pihaknya menyadari bahwa masyarakat Indonesia bukan tidak mau membaca tetapi permasalahannya adalah akses bahan bacaan yang terbatas.

"Ini yang harus kita dorong, bagaimana anak-anak bisa memegang buku. Ini kita dorong secepatnya, supaya akses literasi bisa sampai ke daerah.  Bagaimana sarana dan prasarana bisa diakses oleh anak didik." Syaiful Huda mengapresiasi kerja sama Perpusnas dengan desa untuk mempercepat akses literasi.

Objektif keempat, DPR juga memiliki tanggung jawab moral dalam gerakan literasi. Oleh karena itu, pihaknya mendorong agar anggota DPR yang mempunyai kelebihan rezeki menyisihkan untuk gerakan literasi tersebut.

Jumlah anggota parlemen di Tanah Air mencapai 18.000 orang, jika semuanya menjawab dengan hibah lima buku saja per bulan, maka target gerakan literasi dapat tercapai dengan mudah. (Lmg)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB

Terpopuler

X