3 Jenis Obat Covid 19 Siap Didistribusikan Akhir September

Photo Author
- Sabtu, 26 September 2020 | 20:44 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Pemerintah Kementerian Kesehatan-red) menjamin dan terus berusaha memenuhi akses obat dan alat kesehatan untuk menghadapi pandemik COVID-19.

"Akhir September 2020, direncanakan tiga jenis obat Covid-19 (Favipavir, Remdesivir, dan Oseltamivir) akan tersedia dan siap di distribusikan. Sedangkan untuk Lopinavir/Ritonavir sudah tersedia dan akan segera ditambah lagi stoknya sesuai kebutuhan," Demikian disampaikan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto dalam Rapat Kordinasi Pimpinan Kementerian/Lembaga di Bintan, Jumat (25/9) malam,dalam keterangan pers yang diterima KR Sabtu (26/9 2020)

Untuk pengembangan Vaksin COVD-19, pemerintah membuat dua strategi, yaitu melalui Kolaborasi Dalam Negeri dan Kolaborasi Internasional.

Untuk Kolaborasi dalam negeri telah dibentuk konsorsium vaksin Covid-19 atas inisiatif Kemristek/BRIN dengan Lead Konsorsium adalah Lembaga Eijkman, dan melibatkan Institusi lain, yaitu Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes), Bio Farma, Perguruan Tinggi, dengan target pelaksanaan uji klinis pada Semester II tahun 2021.

Untuk Kolaborasi Internasional telah dilakukan kolaborasi antara lain:

1. PT. Bio Farma dengan Sinovac Biotech Ltd, Estimasi Persetujuan Izin Edar pada awal tahun 2021.

2. PT. BCHT Bioteknologi Indonesia dengan China National Biotech Group Company Limited (CNBG), Pengajuan persetujuan Izin Edar direncanakan pada awal Mei 2021.

3. PT. Kalbe Farma dengan Genexine (Korsel), ditargetkan persetujuan Izin Edar pada Agustus 2021.

4. PT. Bio Farma dengan CEPI, Bio Farma telah masuk dalam daftar manufacturer (short list) yang berpotensi untuk memproduksi vaksin COVID-19.

Selain itu Kementerian Kesehatan telah menyusun draft roadmap rencana nasional pelaksanaan pemberian imunisasi COVID-19. Di dalam pedoman tersebut juga diatur terkait pelaksanaan pemberian imunisasi dan tahapan pelaksanaan pemberian imunisasi COVID-19. Pedoman ini masih dalam tahapan pengembangan Telah dilakukan pengadaan dan distribusi obat serta alat kesehatan sesuai protokol tatalaksana COVID-19.

Hal itu disampaikan Menteri Kesehatan RI dr. Terawan Agus Putranto dalam Rapat Kordinasi Pimpinan Kementerian/Lembaga di Bintan, Jumat (25/9). Sampai dengan 21 September 2020, obat sudah diadakan serta didistribusikan ke 34 Dinkes Provinsi dan 746 RS rujukan.

Untuk meningkatkan akses terhadap alat-alat kesehatan yang diperlukan, telah dilakukan relaksasi perizinan menjadi ODS (one day services). Hal ini mendorong peningkatan signifikan jumlah produsen, sebagai contoh sampai dengan 21 September 2020, produsen masker meningkat 707,69% dari semula 26 industri menjadi 210 industri.

Sebagai upaya pengembangan potensi dalam negeri dalam pemenuhan kebutuhan alat kesehatan, khususnya rapid test & ventilator, sampai dengan 21 September 2020, terdapat 9 produk rapid test dan 12 produk ventilator produksi dalam negeri.

Untuk menjamin mutu produk alat kesehatan di peredaran, telah dilakukan pengawasan post-market yang meliputi inspeksi sarana, pengujian produk, dan pengawasan iklan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X