Budi berharap, prodi dan perguruan tinggi yang dipilih juga sesuai dengan minat serta kemampuannya. "Nanti pas pendaftaran harus sudah mantap dengan pilihan dua prodi dan dua perguruan tinggi negerinya. Jangan lupa pilih sesuai passion," kata Budi .
Budi juga aturan baru dalam memilih prodi dan perguruan tinggi di UTBK dan SBMPTN tahun ini. Peserta diminta tidak memilih prodi lintas jurusan atau jangan memilih prodi yang tidak selaras dengan jurusan pendidikan di sekolahnya.
"Mohon maaf kami sudah menentukan dan memang misalnya yang jurusan IPS saat di sekolah, kemudian memilih kedokteran pun tingkat kegagalannya tinggi, walaupun nilai UTBK-SBMPTN-nya bagus," ujar Budi.
Peserta juga diingatkan untuk memilih lokasi UTBK-SBMPTN terdekat dengan tempat tinggal masing-masing. Untuk diketahui, LTMPTÂ menyediakan 74 pusat pelaksanaan UTBK-SBMPTN pada tahun ini.
Di tengah pandemi covid-19 ini LTMPT menerapkan sejumlah penyesuaian kebijakan, salah satunya adalah menggabungkan antara pendaftaran UTBK dengan SBMPTN. Untuk itu, alur pendaftaraan UTBK dan SBMPTN juga perlu diperhatikan peserta.
Pertama, peserta diharuskan mendaftar UTBK terlebih dahulu melalui laman portal (SSO). Selanjutnya peserta langsung memilih satu di antara 74 pusat pelaksanaan UTBK-SBMPTN terdekat, lalu melakukan pembayaran melalui bank mitra, baru setelah itu mendapatkan nomor peserta.
Setelah mendaftar UTBK, peserta dipersilakan langsung mendaftar SBMPTN, memilih prodi, mengunggah portofolio (apabila disyaratkan oleh prodi), melakukan konfirmasi dan simpan permanen, baru kemudian mengunduh kartu tanda peserta UTBK-SBMPTN.
Lebih lanjut, Budi juga meminta peserta sudah melatih diri dengan soal-soal model Tes Potensi Skolastik (TPS) untuk pelaksanaan ujian pada 5-12 Juli 2020. Dengan model soal TPS, LTMPT ingin mengukur sejauh mana kemampuan kognitif peserta.