Terinspirasi Program 10 Rumah Aman, Bagikan Sembako dan Makanan Matang Gratis

Photo Author
- Senin, 18 Mei 2020 | 11:41 WIB
Istimewa
Istimewa

MADIUN, KRJOGJA.com – Program 10 Rumah Aman yang diinisiasi Kantor Staf Presiden terus berkembang. Di Madiun kepedulian sosial antar tetangga dan warga berjalan dengan baik.

Dimotori Tatok Raya, warga RT.42/RW.13, Kelurahan Taman, membagi sembako secara gratis. Sementara Rumah Makan Gratis (RMG) Madiun membagikan makanan matang kepada sesamanya. Aksi warga tersebut diharapkan mampu mengurangi tekanan sosial ekonomi masyarakat terdampak pandemi Covid-19.

“Kami memang hanya membatasi untuk lingkungan warga sekitar saja. Bukan untuk warga di luar wilayah kami,” kata Tatok Raya.

Hal ini dimaksudkan untuk menginspirasi warga lainnya melakukan hal yang sama. “Biar masing-masing wilayah tumbuh rasa saling peduli juga,” lanjutnya.

Warga dipersilahkan untuk mengambil sembako sendiri sesuai kebutuhan. Selain beras, kebutuhan mie instan, telor, minyak goreng, dan gula disediakan oleh Tatok Raya di teras rumahnya setiap hari.

“Kami sengaja mengajarkan kejujuran. Dalam sehari ada 7 hingga 8 orang yang datang,” ujar Tatok lebih lanjut.

Selain aktivitas sosial, RT.42/RW.13 Taman juga menjalankan protokol kesehatan. Memiliki 20 rumah, wilayah ini menjalankan protokol kesehatan selama 3 pekan. Aktivitasnya dimulai dari pengukuran suhu tubuh dengan angka rata-rata di bawah 37 derajat celcius. Pengukuran suhu tubuh dilakukan tiap 2 hari sekali. Selain itu, ada juga penyemprotan disinfektan yang dilakukan 2 kali seminggu.

“Kami tetap memiliki komitmen untuk membuat lingkungan sekitar tetap zona hijau Covid-19. Semua anjuran dalam protokol kesehatan dijalankan oleh warga. Semuanya sudah mengerti posisi dan tugas masing-masing,” ujar Tatok.

Selain Taman, aktivitas sosial dijalankan RMG Madiun di Jalan Mundu No. 4, Kota Madiun, Jawa Timur. Pada hari normal, tempat ini hanya beroperasi pada Senin dan Kamis. Pengunjungnya selalu ramai. Backgroundnya beragam, seperti tukang becak, ojek online, pelajar, mahasiswa, juga karyawan pabrik. Menunya sangat bervariasi. Ada nasi, sayur, ayam, tempe goreng, dan kerupuk.

“Pembagian makanan gratis sebenarnya menjadi program reguler RMG Madiun. Dengan adanya Covid-19 ini, fungsi RMG Madiun semakin dioptimalkan. Sebab, ada banyak saudara kami yang ekonominya terdampak Covid-19. Kami siapkan banyak nasi plus lauk pauk setiap harinya. Jadi, silahkan mampir,” ungkap Koordinator Lapangan RMG Madiun Ardiyan Agung Nugroho.

Mensikapi pandemi Covid-19 sekaligus bulan Ramadan, RMG Madiun mengatur ulang operasionalnya. Hari operasional RMG Madiun digeser menjadi Senin-Rabu-Kamis. Pada hari tersebut, masyarakat bisa datang langsung ke Jalan Mundu. Selain tata waktunya, menu makanan yang disajikan juga mengalami penyesusian. Dikemas menjadi nasi bungkus, lauk pauk yang ditawarkannya serba kering.

“Pandemi Covid-19 dan momentum puasa membuat kami banyak melakukan penyesuaian. Makanan kami bungkus agar bisa dibawa pulang. Karena dibungkus, kami tidak bisa memakai lauk berkuah atau basah. Padahal kalau hari normal, kami sajikan juga Rawon, Soto, hingga Kari. Kami sempat berpikir untuk memberi sembako, tapi kasihan kalau ada pendatang dari luar kota,” jelas Ardiyan.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X