Konsepnya sederhana dan yang jelas tidak membutuhkan modal yang besar dan tidak memerlukan ruangan atau kolam yang luas. Cukup satu ember besar dengan kapasitas 60 liter atau lebih untuk 60 ekor.
Selain ember, hal yang juga dibutuhkan adalah beberapa pot plastik air mineral, media tanam seperti arang, sekam dan lainnya serta kawat jemuran untuk pengait pot yang mudah didapatkan dari limbah rumah tangga.
Barang-barang pendukung tersebut juga dapat dibeli melalui situs belanja daring.
Salah satu penggiat urban farming IAC-19, Putri Simorangkir, sudah mulai melakukan uji coba sebanyak 14 ember dengan bibit ikan dan kangkung kepada 14 RT di daerah Jakarta Pusat, Jakarta Barat dan Jakarta Timur.
“Jika hasilnya bagus, program akan kita perluas ke daerah perkotaan lainnyaâ€, ujar Putri .
Program urban farming budikdamber itu juga sangat cocok diterapkan oleh lintas masyarakat, khususnya bagi mereka yang kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pangannya secara mandiri selama pandemi COVID-19 dan memberikan pengalaman baru.