JAKARTA, KRJOGJA.com - Kampus Merdeka ala Mendikbud Nadiem Makarim tak hanya membuat anak cerdas tapi juga bermanfaat bagi warga desa.
Demikian Menteri Desa dan Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (PDTT) Abdul Halim Iskandar ,pada pembukaan kegiatan Kampus Merdeka untuk Desa di Jakarta, Kamis (30/1) malam.
"Program Kampus Merdeka ini tidak hanya membuat anak-anak cerdas, namun juga akan mengangkat perekonomian di desa," ujar Halim .
Permasalahan utama yang ada di desa, setelah masalah infrastruktur selesai, adalah permasalahan sumber daya manusia. Halim memberi contoh, di desa ada gedung Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), namun tidak ada guru yang mengajar.
Begitu juga dengan kepala desa, tidak banyak kepala desa yang mengenyam pendidikan tinggi. Untuk itu perlu upaya peningkatan kapasitas bagi para kepala desa.
Salah satu poin dalam kebijakan Kampus Merdeka adalah magang sukarela mahasiswa hingga tiga semester. Hal itu, lanjut Halim, dapat digunakan untuk meningkatkan sumber daya manusia di desa.
"Ada setidaknya tiga juta mahasiswa semester enam ke atas dan itu jika setidaknya 500 ribu mahasiswa yang turun ke desa, maka dalam waktu tiga tahun permasalahan di desa bisa selesai," terang Halim.
Kemendes PDTT juga menggagas adanya Proyek Desa, yang terdiri dari tiga bagian yakni konsep operasional bagaimana membangun SDM unggul di pedesaan, mentransformasikan ekonomi pedesaan, dan penerapan kebijakan Kampus Merdeka.