JAKARTA, KRJOGJA.com - Kementerian Kesehatan memastikan tidak ada lagi Kejadian Luar Biasa (KLB)akibat kasus 'Antraks 'di Ngerejek Wetan dan Ngrejek Kulon Desa Gombang Kecamatan Ponjong, Gunung Kidul Daerah Istimewa Yogyakarta .
Namun demikian antisipasi pemberian vaksin dan antibiotik kepada sapi dan kambing terus dilakukan di Gunung Kidul ,demikian Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Anung Sugihantono di Kemenkes Jakarta kemarin.
Dalam kasus Gunung Kidul 1 orang meninggal dunia dan 20 lainnya menjalani perawatan medis .
Sementara untuk hewan kambing dan sapi yang mati,sudah dikubur di kedalaman 2 meter plus pemberian desinfektan,Anung menjelaska Pemkab Gunung Kidul juga akan melakukan langkah penting dalam lalu lintas ternak yang masuk
Di tempat terpisah Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan wabah antraks di Kabupaten Gunungkidul, DIY, menjadi ancaman bagi warga di sekitarnya. Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto mengatakan, tim Kemenkes sudah meluncur ke lokasi.
"Ini langsung tim saya ke sana. Tim saya ke sana. Memang di sana diperkirakan memang sporanya ada di sana. Jadi kita akan terus lakukan kebetulan ya Dirjen saya juga ke sana. Jadi kita langsung mewaspadai semua, mengecek," ujar Menkes.
Kemenkes juga sudah melakukan pencegahan penyebaran penyakit antraks. Pencegahan penyebaran tersebut yakni dengan memberikan antibiotik kepada warga Gunungkidul yang dinyatakan positif antraks.
"Obatnya ya antibiotik karena itu bakteri. Ini semua makan daging sapi yang mati mendadak ya, kalau tidak makan itu ya tidak ketularan," tutur Terawan.