TKI Seharusnya Juga Masuk dalam Program Kartu Prakerja

Photo Author
- Sabtu, 21 Desember 2019 | 00:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA, KRJOGJA.com - Data Badan Pusat Statistik (BPS) tahun 2019 mencatat tren Tenaga Kerja Indonesia (TKI) merosot dalam sepuluh tahun terakhir. Rata-rata penurunannya 7,36 persen per tahun.

Peneliti Indef Mirah Midadan Fahmid menilai, penurunan ini karena para pencari pekerja lebih memilih bekerja di dalam negeri. Dia belum memastikan penyebab turunnya angka TKI ini.

"Berarti ada sesuatu nih, apakah karena trauma, sebab kekerasan saya belum elaborasi lebih jauh," kata Mirah dalam keterangannya, Jumat (20/12/2019).

Pengangguran di Indonesia mencapai 7 juta orang. Dari jumlah tersebut setidaknya ada 2 juta orang ikut dalam program kartu prakerja. Mirah menyarankan, di program tersebut ada pelatihan berbasis keahlian sesuai dengan kebutuhan pasar luar negeri.

Lewat program inisiasi Presiden Jokowi, tenaga kerja dilatih memiliki kemampuan sesuai pasar tenaga kerja luar negeri. Bersamaan dengan pemberian bekal keterampilan, pemerintah juga mendorong vokasi agar TKI bisa diterima negara sahabat.

"Jadi bukan cuma dalam negeri doang (yang) elaborasi," ujarnya.

Pelatihan keterampilan juga harus bersertifikasi strandar nasional atau internasional. Sertifikasi juga harus dikeluarkan oleh lembaga berwenang (BSN) yang telah diakui pasar tenaga kerja atau industri.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X