Indonesia Perlu Tambah Ahli Coding

Photo Author
- Minggu, 1 Desember 2019 | 15:11 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) / Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang P.S Brodjonegoro mengatakan salah satu elemen penting di era digital adalah sistem 'coding'  (pemrograman komputer).

Menurutnya Indonesia saat ini perlu menambah jumlah tenaga ahli di bidang 'coding' padahal perannya sangat vital untuk mengembangkan industri digital dalam negeri. "Kalau memang kebutuhan dari _'market'_ (pasar) mengindikasikan kurangnya SDM unggul  Indonesia yang mempunyai kemampuan _coding_, maka itu yang kita dorong,” ujarnya saat menjadi Pembicara Kunci pada acara Indonesia Digital Conference (IDC) 2019 yang diselenggarakan di Ballroom XXI Djakarta Theater.

Bambang menuturkan kebutuhan tenaga ahli _'coding'_ semakin meningkat seiring dengan pertumbuhan positif industri digital dalam beberapa tahun terakhir. Saat ini beberapa perusahaan 'startup digital' masih menggunakan _'programmer'_ dari negara lain. Tantangan yang harus segera dipenuhi adalah diperlukannya  SDM unggul Indonesia, sebagai tenaga ahli _’coding'_ berkualitas, sehingga mampu  memenuhi kebutuhan jumlah _'programmers'_ bagi industri digital dalam negeri maupun untuk dapat bersaing di tingkat global.

Menurut Menristek  Bambang Brodjonegoro,  masyarakat Indonesia khususnya generasi milenial, perlu untuk beradaptasi maksimal menghadapi  perkembangan revolusi industri 4.0. Untuk itu diperlukan upaya masif dan terstruktur, baik dari Pemerintah maupun pihak swasta untuk mengenalkan sistem _'coding'_ ke seluruh lapisan masyarakat dan memberi pendidikan dan atau melatih SDM unggul untuk menguasainya.

“Yang penting harus ada pemahaman bahwa pelatihan (kursus) _coding_ harus menjadi lebih massal, karena saat ini Indonesia masih kekurangan SDM unggul dibidang ini. Padahal tenaga ahli  _coding_ sangat penting bagi _sustainability_ perusahaan digital. Kami meyakini bahwa  Indonesia akan mampu bersaing dengan negara lain dalam menghadapi  revolusi industri ke-4, jika generasi 'millenials'  mampu  mengadopsi dan menguasai  teknologi 4IR yang sedang  berkembang,” kata Menteri Bambang.

Menteri Bambang mengatakan saat ini Kemenristek/BRIN tengah merancang berbagai skema untuk melahirkan lebih banyak tenaga ahli _'coding'_ di Indonesia. Salah satu pendekatan yang akan digunakan adalah kursus atau pelatihan _'coding'_ massal yang terbuka bagi seluruh lapisan masyarakat.

"Kami mencoba untuk memformulasikan supaya kursus atau pelatihan _coding_ menjadi lebih massal kepada seluruh lapisan masyarakat. Salah satu kebijakan negara yang sukses di bidang coding' yang akan menjadi rujukan adalah Finlandia. Negara tersebut memassalkan kursus _coding_ bagi masyarakatnya tanpa memperhatikan latar belakang pendidikan SDM nya. Jika negara lain mampu, maka kita harus berkeyakinan bahwa Indonesia Pasti Maju " tutup Menteri Bambang.

Ketua Umum Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Wenseslaus Manggut menyatakan ajang IDC 2019 mengusung tema Indonesia Menuju Transformasi Digital, merupakan ajang yang digagas para pengurus AMSI untuk memberi wadah saling bertukar pengalaman, gagasan, dan strategi bagaimana membangun ekosistem digital yang diperlukan untuk masa depan bersama. 

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X