Stunting Isu Utama Bahasan Menko PMK dan Kemendes PDTT

Photo Author
- Rabu, 6 November 2019 | 18:47 WIB

JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi Abdul Halim Iskandar menerima kunjungan Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy dalam rangka koordinasi program lintas kementerian dari masalah stunting, transmigrasi, hingga desa fiktif. 

Muhadjir mengatakan tugasnya sebagai Menko melakukan koordinasi, sinkronisasi, dan pengendalian atau kontrol terhadap program-program yang melibatkan lintas kementerian baik bilateral maupun multilateral.

"Salah satu tema besar kita yaitu stunting. Dari segi kesehatan melibatkan Kementerian Kesehatan, sedangkan dari segi fokus adalah ranahnya Kemendes PDTT. Kita akan tangani bersama," demikian Menko PMK Muhadjir Effendy,usai bertemu Mendes PDTT di kantor Mendes PDTT,Jakarta kemarin.

Permasalah lain yang dibahas, lanjutnya, yakni terkait anggaran UPL Rp 2,7 Triliun yang belum memiliki kepastian secara hukum. Kemudian program transmigrasi yang menurutnya perlu ditingkatkan dalam keterpaduan untuk melibatkan kementerian lain.

"Saat ini ada masalah beberapa daerah yang melakukan moratorium transmigrasi yang menghambat program transmigrasi di pusat. Ini yang harus kita pecahkan bersama. Dan yang tak kalah penting yaitu bagaimana mengubah pola pengalihan dari pembangunan berorientasi infrastruktur desa menjadi pemberdayaan masyarakat desa," terangnya.

Harapannya, dengan masukan dari Mendes PDTT dan para Dirjen, apa saja yang perlu dikoordinasikan antar menteri yang berada di bawah Kemenko PMK. Dengan begitu perlu keterpaduan antar sektor dan harus difokuskan ke sasaran yang sudah dirumuskan bersama.

Sejalan dengan hal tersebut, Mendes PDTT Abdul Halim Iskandar mengatakan koordinasi dengan Kemenko PMK dan Kementerian yang ada di bawahnya serta dari semua sektor yang ada di Kemendes PDTT akan dilakukan secara rutin. Menurutnya koordinasi lintas sektor ini lebih cepat menyelesaikan permasalahan pembangunan karena dikerjakan bersama.

"Satu masalah kalau diselesaikan dengan model keroyokan maka masalah akan cepat terselesaikan," imbuhnya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: Administrator

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X