Aji juga menyampaikan beberapa kesalahan yang dilakukannya termasuk dalam merekrut pemain di paruh musim. Tak cukup waktu membangun ulang chemistry pemain lama dan baru pun menjadi pembelajaran berharga pelatih asal Malang tersebut.Â
“Pengambilan pemain baru pikiran saya PSIM bisa lebih bagus, tapi proses membangun kerjasama di jeda antar putaran ternyata tak cukup. Ini juga saya akui kesalahan yang saya lakukan, jadi pembelajaran berharga untuk saya,†tandas pelatih Pro AFC ini.Â
Aji yang baru kali pertama menukangi tim kasta kedua liga pun mengamini kompetisi di Liga 2 jauh lebih berat daripada Liga 1. Faktor teknis dan non teknis ternyata begitu berpengaruh yang membuat kondisi menjadi sulit.Â
“Yang jelas Liga 2 lebih berat, tapi saya tak mau menjelaskan lah yang jelas bukan hanya faktor teknis saja. Yang jelas ini pengalaman berharga untuk saya,†tandas dia lagi.Â
Di bawah Aji Santoso, PSIM menjalani 14 kali pertandingan. Rekornya, 6 kali berhasil meraih hasil kemenangan sementara 8 pertandingan lainnya kalah. (Fxh)