Pengembangan Kendaraan Listrik Butuh Ekosistem Pendukung

Photo Author
- Kamis, 5 September 2019 | 16:25 WIB
Istimewa
Istimewa

JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir mengatakan untuk mengembangkan kendaraan listrik di Indonesia perlu diciptakan ekosistem yang mendukung. Selain unsur perekayasa dan peneliti, sinergitas antar kementerian dan lembaga serta dunia industri sangat penting bagi kemajuan pengembangan kendaraan listrik di Indonesia.

Hal tersebut disampaikan Menteri Nasir saat memberikan Keynote Speech pada Pameran Indonesia Electric Motor Show 2019 di Balai Kartini, Jakarta (4/9). 

" Tanpa adanya ekosistem yang baik, maka pengembangan mobil listrik di Indonesia akan sangat terhambat. Untuk mengembangkan mobil listrik, perlu adanya integritas yang sangat masif dari kementerian/lembaga negara ataupun BUMN terkait. Seperti untuk tempat pengisian baterai di mana saja dan kapan saja dengan cepat, PLN harus berpartisipasi. Lalu terkait bea masuk spare part dan lain-lain, Kemenkeu harus masuk. Semua K/L harus bersinergi," ulas Menristekdikti.

 

Menristekdikti menambahkan dengan terbitnya Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 tentang percepatan kendaraan listrik berbasis baterai dan Undang-undang nomor 11 tahun 2019 tentang Sinas IPTEK, peneliti dan perekayasa Indonesia didorong harus invensi teknologi khususnya di bidang kendaraan listrik.

“Ini adalah awal kita ingin memasuki dunia baru dalam dunia kendaraan. Peraturan Presiden nomor 55 tahun 2019 lalu diikuti Undang-undang nomor 11 tahun 2019 dapat diintegrasikan  dalam berbagai kegiatan seperti penelitian, pengkajian, penerapan teknologi untuk invensi teknologi." ujar Menteri Nasir.

Dalam memenuhi Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) kendaraan listrik, Menristekdikti menyatakan untuk bahan baku komponen baterai segera diproduksi dari Morowali.

“Untuk membuat sebuah mobil listrik yang asli buatan anak bangsa, untuk bahan baku komponen baterai sudah dikembangkan di daerah Morowali," Ujar Nasir.

Selain ramah lingkungan, Menristekdikti juga memaparkan tiga manfaat apabila masyarakat beralih dari kendaraan konvensional ke kendaraan listrik. Pertama yaitu membuat keuangan negara lebih sehat, lalu membuat generasi mendatang yang lebih sehat, dan terakhir membuat bangsa Indonesia menjadi bangsa yang mandiri dan berdaya saing tinggi dalam mengembangkan kendaraan listrik.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X