JAKARTA,KRJOGJA.com -Wacana pendatangan Rektor asing yang disampaikan oleh Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti) merupakan hal yang keliru.
Demikian disampaikan Ketua DPP-Asosiasi Dosen Indonesia (ADI) Bidang Inovasi dan Pembelajaran, Prof. Djoko Wintoro, di Jakarta,Rabu (7/8 2019).
Saat ini pemeringkatan Universitas dunia bukan lagi sesuatu yang diperhatikan di dunia pendidikan dan dunia kerja, Djoko menilai pemeringkatan Universitas dunia sudah tidak lagi linier dengan kesuksesan SDM di dunia kerja.
"Kalau kita mau membicarakan tentang pemeringkatan, itu sudah lewat 15 atau 20 tahun yang lalu. Coba bayangkan, banyak saat ini negara yang rangking Universitasnya bagus, tapi industrinya ketinggalan. Banyak sekarang yang terjebak oleh rangking sampai lupa kontribusi Perguruan Tinggi kepada bangsanya tidak ada," Kata Djoko.
Sementara itu, Menurut Ketua DPP-ADI Bidang Advokasi, Prof. Faisal Santiago, Rektor yang diperlukan disamping sebagai seorang akademisi yang mengerti dan paham mengenai pendidikan dan pengembangannya, juga diperlukan orang yang mempunyai jiwa kepemimpinan dan ditunjang oleh keahlian manajemen yang tinggi.
"Juga ditunjang dengan jiwa kewirausahaan dan juga teknologi. Mencari rektor yg seperti ini memang tidak mudah, tapi mengimpor rektor asing bukan jalan keluar," pungkasnya.
Menutup diskusi, Sekjen DPP ADI Dr. Amirsyah Tambunan mengatakan bahwa Kepemimpinan Perguruan Tinggi adalah otoritas negara. Dalam menjalankan otoritas negara maka pengangkatan Rektor merupakan otoritas Negara dalam menjalankan kedaulatan negara.Â