YOGYA, KRJOGJA.com - “Pertandingan PSIM melawan Martapura FC (Kamis 8/8/2019) menjadi test case untuk semua pihak termasuk panpel dan kepolisian, kalau ada gangguan bisa jadi ijin kedepan akan sulit.â€
Baca Juga:Â Aji Santoso Berharap Berkah Mandala Krida
Kutipan pernyataan Wendy Umar, Ketua Panpel PSIM ketika berbicara dengan wartawan tersebut menunjukkan makna mendalam bahwa pertandingan Laskar Mataram untuk kalo pertama di Mandala Krida membawa pengaruh sangat besar kedepan. Panpel PSIM harus bolak-balik ke Polda DIY untuk memastikan perijinan pertandingan setelah empat musim tak bermain di Mandala Krida.Â
Wendy beberapa kali mengulang kata berharap, seolah ingin menyampaikan penegasan pada kedua suporter PSIM yakni Maident dan Brajamusti untuk bisa bekerjasama dengan baik di laga bersejarah besok sore. “Ini test case, kedua wadah suporter PSIM saat ini sudah sangat dewasa dan dua tahun terakhir ini mereka saling suport tanpa gesekan. Inilah yang kami harapkan bisa terwujud besok dan pertandingan,†ungkap Wendy Rabu (7/8/2019).Â
780 personil keamanan disiagakan untuk menjaga kondusivitas laga PSIM melawan Martapura FC. 16 ribu tiket yang dicetak panpel sebagian besar sudah ludes terjual melalui sistem online.Â
Di hari pertandingan Kamis besok, hanya penonton yang sudah bergelang (tiket) saja yang bisa masuk ke gerbang Stadion Mandala Krida, ring 1 sebelum masuk ke dalam tribun penonton. “Akan ada screening demi memastikan bahwa orang yang masuk ke stadion benar-benar ingin menyaksikan PSIM bertanding, pemeriksaan pun dimulai dari pintu gerbang stadion. Penonton diberi akses barat sisi selatan dan pintu timur untuk masuk,†sambung Wendy.Â
Untuk kantong parkir, panpel mempersiapkan beberapa opsi yakni di GOR Amongraga, BPBD DIY, Dinas Pertanian DIY dan Lapangan Kenari. “Parkir untuk Brajamusti dan The Maident juga di lokasi-lokasi tersebut, kalau bukam sekarang kapan lagi. Teman-teman sudah dewasa semua dan kami yakin akan menunjukkannya besok,†imbuh dia.Â