Jalan ini juga merupakan jalan perintis yang menghubungkan distrik Limarum dengan Kota Oksibil. Beroperasinya ruas jalan ini sangat diharapkan akan memperlancar konektivitas antar pusat ekonomi wilayah sehingga memudahkan transportasi barang dan manusia yang diyakini dapat berdampak pada penurunan harga barang dan jasa.
Sementara itu, pembangunan jalan perbatasan ruas Sota–Erambu–Bupul sepanjang 111 km saat ini kondisinya sudah 100 persen teraspal. Selanjutnya, pada ruas Bupul–Muting sepanjang 38 km dan ruas Muting–Boven Digoel sepanjang 195 km juga sudah teraspal sehingga bisa dengan mudah dilalui kendaraan.
Dari total jalan perbatasan dari Merauke hingga Jayapura sepanjang 1.098 km, sampai akhir 2018 lalu sudah tersambung sepanjang 919 km.
Lebih lanjut, Menteri Basuki menyatakan, tantangan dalam pembangunan jalan perbatasan di Papua adalah kondisi alam yang masih berupa hutan, pegunungan, dan cuaca. Selain itu, ketersediaan material konstruksi juga terbatas di Papua.
"Pekerjaan ini dilakukan secara bertahap, mengingat medan yang dilalui sangat berat karena harus melintasi pegunungan terjal, menembus hutan yang sangat sulit untuk para pekerja konstruksi dan mobilisasi alat kerja," tutur Menteri Basuki.(*)