Insiden aneh ini menjadi yang pertama kalinya Siprus terjebak dalam konflik dan operasi militer di Timur Tengah meskipun memiliki letak yang berdekatan dengan kawasan tersebut.
Seorang analis militer Siprus Yunani, Andreas Pentaras, mengatakan puing-puing itu menunjukkan bahwa itu adalah rudal S-200 buatan Rusia, yang dapat memiliki jangkauan hingga 400 kilometer.
"Sebuah penilaian dari gambar-gambar yang dipublikasikan menunjukkan dasar sayapnya. Ada tulisan Rusia di atasnya, jadi itu menunjukkan itu buatan Rusia. Suriah menggunakan rudal buatan Rusia, jadi penilaian yang tidak terlalu aman adalah seperti itu. sebuah S-200 (rudal), " kata pensiunan jenderal militer itu kepada Sigma TV di Siprus.
Dia mengatakan rudal itu mungkin keluar jalur karena alat pengacak, dan jika jenis rudal itu benar S-200, kemungkinan benda itu rusak.
"Saat ini kami tidak bisa menjadi absolut tetapi dari gambar dan tulisan rudal itu tampaknya sebuah S-200," kata analis Zenonas Tziarras dari think tank Geopolitik Siprus.
Rudal-rudal itu dirancang untuk meledak di udara jika mereka tidak mengenai sasaran, katanya.
Penduduk mengatakan kepada media Siprus bahwa mereka melihat cahaya di langit, kemudian tiga ledakan keras terdengar sejauh bermil-mil. Tashkent adalah sebuah desa kecil di kaki pegunungan yang membentang di Siprus utara. Pihak berwenang mengevakuasi beberapa rumah. (*)