SLEMAN, KRJOGJA.com - PSS memiliki sejarah yang cukup menarik untuk diulas lebih mendalam. Salah satu yang terbilang paling bersejarah bagi Super Elang Jawa terjadi di tahun 2000 saat untuk pertama kali tim yang identik dengan jersey hijau tersebut melangkah untuk pertama kalinya ke Divisi Utama (setara Liga 1 saat ini).
Di masa tersebut, satu orang yang mungkin akan selalu diingat karena menjadi penentu lolosnya PSS adalah sosok Muchamad Eksan. Bagaimana tidak, dua golnya ke gawang PSB Bogor di fase delapan besar Divisi I tahun 2000 secara resmi membuat PSS maju ke semifinal dan sekaligus mengunci tiket promosi.
Eksan menceritakan, di era 2000 tersebut PSS bukan tim dengan gelimang uang layaknya beberapa musim terakhir ini. Pegawai PDAM Sleman ini bahkan mengaku hanya mendapat gaji Rp 125 ribu perbulan di musim tersebut.
“Dulu benar-benar prihatin, saya dapat gaji Rp 125 ribu perbulan. PSS belum punya duit seperti sekarang ini, tapi kebersamaannya yang membuat tim kala itu benar-benar solid,†ungkapnya ketika berbincang dengan KRjogja.com Selasa (18/6/2019).
Eksan sendiri mengaku meski tim dalam kondisi serba pas-pasan, namun situasi yang terjadi saat itu sangat terpatri di hatinya hingga kini. Antar pemain menurut dia punya rasa saling memiliki yang besar pada tim sehingga mengupayakan kemampuan maksimal demi PSS.
“Timnya guyub, sampai sekarang pemain-pemainnya masih berkomunikasi bahkan punya grup Whatsapp. Meski tidak punya uang tapi kebersamaannya luar biasa, itu yang mungkin jadi kunci juga bisa promosi,†sambung dia tersenyum.
Momen-momen spesial bagi pribadi Eksan sendiri tercatat pula di tahun tersebut. Dengan torehan 13 gol ia menjadi topskor Divisi I Liga Indonesia. Dua gol bersejarah pun dilesakkannya kala menjamu PSB Bogor di Stadion Tridadi bahkan salah satunya disebut sebagai Gol Setan karena hampir tak disangka pemain lawan.