Menteri Nasir Minta Kampus Bersih dari Radikalisme

Photo Author
- Kamis, 6 Juni 2019 | 02:12 WIB
Istimewa
Istimewa

SURABAYA, KRJOGJA.com - Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir memimpin Upacara Peringatan Hari Lahir  Pancasila 1 Juni di Surabaya. Dalam kesempatan ini, Menristekdikti menekankan perguruan tinggi harus dijaga dari radikalisme dan diskriminasi karena dua hal tersebut tidak sesuai dengan Pancasila perjuangan pendiri negara di masa lalu.

"Kepala Lembaga (Layanan Pendidikan Tinggi), perguruan tinggi negeri, dan rektor-rektor harus menjaga kampus, menjaga NKRI, Pancasila sebagai ideologi negara, Undang-undang Dasar 1945 sebagai dasar negara dan semboyan Bhinneka Tunggal Ika, ini harus kita jaga," ungkap Menristekdikti Mohamad Nasir.


Menristekdikti menyampaikan semua perguruan tinggi perlu dipastikan tidak terdapat radikalisme dan diskriminasi. "Kampus tidak boleh lagi ada radikalisme dan diskriminasi. Saya sebagai menteri sudah tidak bedakan lagi antara negeri dan swasta. Contohnya upacara ini tidak di perguruan tinggi negeri. Ini dalam rangka mengurangi diskriminasi," ungkap Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir .

Setelah menghadiri Upacara Peringatan Hari Lahir Pancasila, Menteri Nasir menyempatkan diri melakukan Soft Launching Virtual Learning Environment of Adi Buana (Virlenda) Universitas PGRI Adi Buana Surabaya. Dalam soft launching ini, Nasir memberi kuliah singkat tentang Pancasila melalui konferensi video kepada mahasiswa dan dosen di Bangkalan, Madura dan Medan, Sumatera Utara.

Dalam kesempatan ini, Menristekdikti menjelaskan sejarah beberapa pihak yang menyebarkan gagasan radikalisme di perguruan tinggi Indonesia sejak 1983, terutama yang menyebarkan gagasan mendirikan khilafah.

"Mengabaikan para pendiri negara, mereka tidak memahami apa yang dilakukan para pendiri negara yang perjuangan tumpah darahnya dilakukukan demi harmonisnya antar elemen bangsa," ungkap Menristekdikti.

Di sisi lain Nasir menyambut baik upaya Universitas PGRI Adi Buana Surabaya dalam mengembangkan Virlenda untuk mendukung pembelajaran elektronik (e-learning) dan pendidikan jarak jauh (distance learning). Nasir berpendapat pendidikan jarak jauh juga dapat meningkatkan kesatuan bangsa melalui terbukanya akses pendidikan yang berujung pada kesejahteraan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X