SERANG, KRJOGJA.com - Pendirian Fakultas Kedokteran di sebuah perguruan tinggi baik negeri maupun swasta harus mendapatkan dukungan kuat dari pemerintah daerah setempat .
Demikian Menteri Riset, Teknologi dan Pendidikan Tinggi Mohamad Nasir, ketika menyerahkan secara langsung Surat Keputusan Izin Pembukaan Program studi/Fakultas Kedokteran kepada Rektor Universitas Sultan Ageng Tirtayasa Sholeh Hidayat.
"Kita tahu dalam proses pembelajaran universitas akan menghadapi berbagai tantangan revolusi industri 4.0" ujarnya .
 Perkembangan teknologi akan melahirkan berbagai profesi yang saat ini belum pernah ada. Pemanfaatan _big data, _artificial intelligence_, robotik, jika diintegrasikan dalam berbagai aspek kehidupan (pendidikan, kesehatan, transportasi, industri, keuangan, dsb) dapat mendukung layanan dan  kenyamanan hidup manusia secara berkelanjutan.Â
"Termasuk di bidang kesehatan, Big data BPJS contohnya, ini kedepan apakah data-data kesehatan yang begitu banyak (big data) akan diolah untuk menentukan bagaimana menyiapkan riset di bidang farmasi, dokter mana yang harus diperbanyak, kebutuhan dokter spesialis, dan lain sebagainya," jelasnya.Â
Menristekdikti menegaskan seperti provinsi Banten memang sangat membutuhan program pendidikan kedokteran karena di provinsi ini tingkat kesehatan masih sangat rendah. Padahal jarak (Banten) dekat dengan ibu kota (Jakarta).Â
"Mudah-mudahan dengan adanya prodi kedokteran ini akan bisa membantu peningkatan kesehatan di Banten. Saya juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Gubernur Banten yang sudah memberikan dukungannya," tutur Nasir.Â
Pengusulan program studi kedokteran di Untirta sendiri telah melewati berbagai proses yang dimulai sejak 2015. Pelaksanaan pembelajaran akan diampu oleh Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.Â