JAKARTA, KRJOGJA.com - Calon Presiden nomor urut 01, Joko Widodo (Jokowi) menegaskan, jika quick count yang digelar oleh sejumlah lembaga survey sudah jelas dan gamblang. Hal itu dilihat dari pengalaman pada Pilpres 2014 dan Pilgub lalu.
“Quick count sudah jelas dan gamblang. Itu dari pengalaman pilpres lalu, pilgub, pilihan bupati/wali kota, yang saya alami juga. Saya sudah mengalami berapa kali, pilihan wali kota dua kali, pilgub satu kali, tapi dua kali karena dua putaran, pilpres dua kali, jadi sudah lima kali,†kata Jokowi saat wawancara khusus, Senin (30/04/2019).
Menurut Jokowi, quick count yang digelar oleh lembaga survey tidak pernah meleset dan jika berbeda dengan real count Komisi Pemilihan Umum (KPU) hanya beda 1 persen.
"99% akurasinya. Tidak pernah keluarlah. Kalau beda-beda, ya 1%, kalau itu ada margin of error. Artinya kembali lagi, ini sudah gamblang. Kalau kita senang pada ilmu pengetahuan, statistik bukan survei, quick count itu bukan survei lho. Metode penghitungan yang akurasinya betul-betul akurat,†tuturnya.
Namun, ia meminta kepada masyarakat Indonesia untuk menunggu hasil perhitungan suara oleh KPU pada bulan Mei mendatang.
“Bahwa formalnya kita sabar menunggu real count KPU, ya. Sekarang kita berangkulan bersatu, rukun. Karena aset terbesar bangsa ini adalah persatuan kerukunan persaudaraan,†pungkasnya. (*)