Festival Wastra Nusantara Kembalikan Nilai Tradisi

Photo Author
- Selasa, 9 April 2019 | 11:43 WIB
istimewa
istimewa

BOGOR, KRJOGJA.com - Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menyelenggarakan Festival Wastra Nusantara di Museum Kepresidenan Republik Indonesia, Balai Kirti, Bogor, pada tanggal 8-14 April 2019. Festival  dibuka secara resmi oleh Presiden ketiga RI, Bapak BJ Habibie, Senin (8/4 2019) malam ditandai dengan pemecahan kendil berisi kembang setaman.

Direktur Jenderal Kebudayaan (Dirjen Kebudayaan) Kemendikbud, Hilmar Farid, menjelaskan, wastra adalah kain tradisional yang memiliki makna dan simbol tersendiri, yang mengacu pada dimensi warna, bahan, dan ukuran. Wastra dapat berupa batik, songket dan tenun. 

“Wastra dianggap bernilai tinggi karena setiap wastra sejatinya memiliki sejarah dan maknanya masing-masing,” disampaikan Hilmar dalam Pembukaan Festival Wastra Nusantara, di Museum Kepresidenan Republik Indonesia, Balai Kirti, Bogor, pada Senin (8/4/2019).

Dijelaskan Hilmar, festival ini merupakan pertama kali diselenggarakan dengan menampilkan koleksi wastra para ibu negara, mulai dari ibu negara pertama hingga ibu negara saat ini. Selain itu, juga ditampilkan koleksi para tokoh nasional dan kolektor yang diseleksi secara khusus oleh tim kurator. “Maksud dari kegiatan ini sederhana, yaitu karena sudah tersimpan cukup lama di museum nasional. Persiapan cukup singkat dan menghadirkan tidak kurang dari 100 wastra. Saya sendiri memakai wastra dari Sumba Timur,” jelas Hilmar.

Di samping menampilkan koleksi tersebut, lanjut Hilmar, festival ini diharapkan dapat mengajak siswa untuk mengenal dan mempelajari wastra. 

“Wastra tidak sekedar kain tetapi ada nilai-nilai dan filosofinya. Banyak dari kita menggunakan wastra ibarat perpustakaan berjalan. Maksud dari pameran ini yaitu bisa mengembalikan makna nilai yang ada di tradisi kita. Kita akan berkeliling untuk memamerkannya ke seluruh Indonesia mulai bulan Mei 2019. Ada 111 museum di Indonesia yang dikelola oleh pemerintah, baik pusat maupun daerah. Dengan cara itu, kita dapat meneruskan nilai nilai kepada generasi berikutnya,” pungkasnya. 

Pada kesempatan ini, Dirjen Kebudayaan, memberikan piagam penghargaan kepada dua orang penggiat wastra, yaitu Agustina Kahi Atanau berupa penghargaan atas Pengabdian Sepanjang Hayat dan kepada Ayu Tri Handayani penghargaan atas Pengabdian Tanpa Batas.

Usai kegiatan, Ny Suryan Widati Muhadjir, istri Mendikbud Muhadjir Effendy, mengungkapkan bahwa koleksi miliknya yang dipamerkan di museum ini merupakan koleksi ibu mertuanya. “Motifnya sudagaran. Jadi ketika Bapak Mertua mendalang, Ibu Mertua saya membatik atas bimbingan langsung maka tercipta batik. Halus sekali,” tutur Wida. (Ati)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X