JAKARTA, KRJOGJA.com - Rekam biometrik jemaah haji 1440H/2019M terus berlangsung di sejumlah kantor VFS Tasheel yang tersebar di sejumlah wilayah di Indonesia. Proses tersebut harus dilakukan jemaah karena mulai tahun ini, Pemerintah Saudi menerapkan kebijakan rekam biometrik sebagai syarat penerbitan visa. Â
Demikian kata Direktur Pelayanan Haji Dalam Negeri Muhajirin Yanis di Jakarta,Sabtu (6/4 2019). Menurutnya,
Sejak kali pertama dibuka pada 11 Maret 2019, sudah lebih tujuh puluh ribu jemaah yang sudah melakukan perekaman.
"Sampai hari ini, sudah 77ribu jemaah atau sekitar 38% yang sudah rekam biometrik," terang MuhajirinÂ
Kuota jemaah haji reguler tahun ini berjumlah 204 ribu. Menurutnya, proses rekam biometrik berlangsung setiap hari dan jam kerja di kantor VFS Tasheel. Data terkini, prosentasi terbesar yang sudah rekam biometrik adalah Provinsi Jawa Barat. Pada urutan berikutnya, ada provinsi  Gorontalo, NTB, dan Sumatera Utara.Â
"Keempat Provinsi ini sudah di atas 50%," ujarnya.
"Kami tetap upayakan agar proses rekam biometrik ini bisa selesai pada akhir April," sambungnya.Â
Kasubdit Dokumentasi Haji Nasrullah Jassam menambahkan bahwa pihaknya terus berkoordinasi dengan VFS Tasheel agar proses rekam biometrik bisa lebih dipercepat lagi. Salah satu upaya yang dilakukan adalah merelokasi alat dari tempat yang sudah selesai ke wilayah yang belum ada kantor VFS Tasheel nya.Â
"Gorontalo sudah hampir 100%. Kalau sudah selesai, sebagian alatnya akan dipindah ke daerah lain, misalnya ke Papua," tuturnya.