JAKARTA, KRJOGJA.com - Tingkat kesulitan soal Ujian Nasional (UN) tidak berubah dari tahun sebelumnya.
"Tidak ada perubahan distribusi tingkat kesukaran soal dari tahun sebelumnya. Komposisi soal berdasarkan level kognitifnya, yakni 10-15 persen untuk penalaran, 50 hingga 60 persen untuk aplikasi dan 25 hingga 30 persen untuk pengetahuan dan pemahaman," ujar Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang)Â Totok Suprayitno di Jakarta Kamis (28/3 2019)
Untuk UN matematika jenjang SMA/MA dan SMK terdapat soal isian singkat dengan persentase 10 persen dari jumlah soal atau 10 persen. Kemendikbud berharap agar kemampuan siswa meningkat dari tahun sebelumnya, yang mana saat ini kemampuan siswa masih banyak yang berada di soal-soal yang tingkat kesukarannya rendah.
Totok menjelaskan apa yang diujikan dalam UN, adalah yang seharusnya diajakrkan. Kalau ada sekolah yang belum mengajarkan, maka hendaknya harus mengajarkan hal itu pada anak.
"Mulai tahun lalu, kami memberikan rapor UN ke setiap sekolah. Sehingga sekolah bisa melakukan pelatihan terhadap guru-guru," tambahnya.
Dalam beberapa tahun ini, sejak dilaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), rerata nilai UN turun. Menurut dia, hal itu merupakan kondisi yang terjadi sebenarnya.
UN 2019 diikuti 8,3 juta siswa mulai dari tingkat SMP hingga SMA. Sebanyak 91 persen dilangsungkan dengan UNBK.
UN untuk jenjang SMK dimulai pada tanggal 25 - 28 Maret 2019. Jenjang SMA/MA diselenggarakan pada tanggal 1, 2, 4 dan 8 April 2019. Sedangkan untuk peserta didik yang tidak dapat mengikuti UN pada tanggal yang ditentukan dapat mengikuti UN susulan pada tanggal 15 dan 16 April 2019.