BOGOR, KRJOGJA.com - Pemerintah (Kemdikbud-red,) mengantisipasi agar tidak terjadi gangguan pada pelaksanaan ujian nasional di jenjang SMA/SMK juga SMPÂ
"Sekarang ada notifikasinya. Jika soal yang di download itu utuh atau cacat. Nanti sudah ada identifikasi. Semua persiapan sudah beres SMA/SMK sudah 100% ,sedangkan SMP 87%" ungkap Kapustekom Kemdikbud Gogot Suherwoto di Bogor,Kamis (14/3 2019).
Gogot menjelaskan saat melakukan gladi bersih, gambaran titik kritisnya di pusat Puspendik karena server pusat adminnya di Pustekom. Server admin sempat reboot selama 1,5 jam dan untuk tahun ini pelaksanaanya dilakukan semi online.
"Jadi didownload kita kirim paswordnya 5 menit sebelum ujian. Dan itu conmlicated. Sekarang ada notif jika soal download itu utuh atau cacat sehingga bisa cepat di identifikasi," tegas Gogot.
Ketua BSNP Bambang Suryadi mengatakan LPMP bertanggungjawab untuk UNKP SMA dan SMK. Pemerintah kembali akan menyelenggarakan Ujian Nasional tahun 2019. Ada tujuh provinsi yang sudah menyelenggarakan UNBK seratus persen untuk semua jenjang SMP, SMA, dan SMK sederajat. Â
“Ada tujuh provinsi yang sudah melaksanakan UNBK seratus persen untuk jenjang SMP, SMA, SMK, Paket C, dan Paket C. Tujuh provinsi tersebut adalah DKI, DIY, Jawa Timur, Gorontalo, Kalimantan Selatan, Bangka Belitung, dan Aceh. Untuk jenjang SMA, ada 21 provinsi dan untuk jenjang SMK ada 23 provinsi yang seratus persen melaksanakan UNBKâ€, ujarnya.Â
Menurut Ketua BSNP perluasan kewenangan LPMP ini ditetapkan dalam rapat koordinasi antara BSNP Balitbang, Puspendik, dan Direktorat terkait. Alasannya adalah pada tahun 2019 mayoritas satuan pendidikan melaksanakan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK), sehingga hanya sebagian kecil sekolah yang masih melaksanakan UNKP.Â