JAKARTA, KRJOGJA.com - Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara dan Dubes RI untuk Singapura, Ngurah Swajaya menyaksikan penandatangan tiga MoU kerjasama RI-Singapura di bidang ekonomi digital di tengah-tengah penyelenggaraan Reginal Investment Forum (RIF) di ICE BSD City.
"Kerjasama ini adalah sesuatu yang ditunggu-tunggu, guna mengatasi kurangnya talenta di bidang ekonomi digital di Indonesia. Kami menyambut baik inisitatif PT RISING Innovation Ventures dan SGFintech Pte Ltd untuk mendirikan coding school di Indonesia," kata Rudiantara dalam pernyataannya di Jakarta, Selasa (12/3/2019).
Mengenai ketiga MoU itu adalah MoU untuk mendirikan WeKode Coding School antara PT RISING Innovation Ventures dan SGFintech Pte Ltd, MoU untuk mendirikan co-working space antara PT. WeKode Techno-Preneur Hub dan SGFintech Pte. Ltd, dan MOU untuk penyediaan talenta digital antara PT RISING Innovation Ventures dan Glexindo.
Fiona Chaw, owner dari AIMCO Global Pte.Ltd menyatakan, sebagai perusahaan yang beroperasi di Singapura dan Indonesia, pihaknya yakin bahwa pendirian coding school adalah solusi yang tepat untuk memastikan lebih banyak investasi mengalir ke Indonesia. "Hanya tenaga kerja yang terampil yang dapat memajukan ekonomi digital," ucapnya. Karena itu, ia mendukung program Presiden Joko Widodo untuk menciptakan 1.000 technopreneurs.
Founder Glexindo, Hadi Lee pun yakin bahwa kerjasama dengan WeKode dan Glexindo akan dapat memenuhi permintaan programmer yg saat ini dibutuhkan oleh Glexindo. "Glexindo memastikan untuk merekruit lulusan batch pertama WeKode," katanya seraya berharap kerjasama antar pelaku usaha Indonesia dan Singapura ini dapat meningkatkan pertumbuhan potensi ekonomi digital dan peningkatan sumber daya manusia sehingga Indonesia sebagai salah satu pemain utama di Asia.
Potensi ekonomi digital Indonesia, menurut Hadi Lee, saat ini masih terbesar di ASEAN dengan adanya 4 tech unicorn dari hanya sekitar 7 di ASEAN. Indonesia memiliki ekosistem yang sangat baik untuk pengembangan startup di bidang ICT yang berkesinambungan. Hal ini bukan saja karena banyaknya persoalan yang dapat diperbaiki dengan aplikasi digital, namun juga merupakan pasar yang menjanjikan.
Selain itu, jelasnya, diikuti dengan pertumbuhan SDM yang baik dan regulasi yang semakin menguntungkan bagi pelaku usaha. Kondisi ini menjadikan Indonesia sebagai salah satu negara di ASEAN yang sangat menarik untuk dijadikan destinasi investasi saat ini dan mendatang. (Ful)