ENREKANG, KRJOGJA.com - Rektor Universitas Ahmad Dahlan (UAD) Dr Kasiyarno MHum dan rombongan serta Forum Wartawan UAD mengunjungi Sekolah Tinggi Keguruan Ilmu Pendidikan (STKIP) Muhammadiyah Enrekang, Sulawesi Selatan, Selasa (12/03/2019). Kunjungan Rektor UAD didampingi Safar Nasir MSi (Warek II), Dr Abdul Fadlil MT (Warek III) diterima Yunus Busa MSi (Ketua STKIP Muhammadiyah Enrekang), Syawal Sitonda (Ketua Badan Pengurus Harian STKIP Muhammadiyah Enrekang) dan Kamarudin S MPdI (Ketua Pimpinan Daerah Muhammadiyah Enrekang).
Ucapan selamat datang kunjungan Rektor UAD, disampaikan Syawal Sitonda. "Kami masih ingat sindiran pimpinan UAD saat bertemu di Yogyakarta. STKIP Muhammadiyah Enrekang, dianggap masih konsisten dengan satu fakultas, Fakultas Keguruan Ilmu Pendidikan. Sindiran itu sebenarnya dorongan untuk maju," ujarnya.
Semenjak itu, terus berusaha untuk berkembang, memacu diri dan terus maju. Termasuk mendapat dukungan UAD untuk membangun gedung STKIP Muhammaditah Enrekang.
Hal senada juga disampaikan Yunus Busa, Ketua STKIP Muhammadiyah Enrekang. Dikatakan, beberapa tahun terakhir STKIP Muhammdiyah untuk memacu diri untuk jadi universitas. Konseukensinya harus membuka prodi baru dan fakultas baru. "Kami sudah punya rencana antara lain membuka Fakultas Pertanian juga Fakultas Farmasi, tentu setelah mendapat Surat Keputusan Kemenristek Dikti," ujarnya.
Sedangkan Rektor UAD, Dr Kasiyarno MHum mengatakan, STKIP Muhammadiyah Enrekang memang harus memacu diri secepatnya jadi Universitas Muhammadiyah Enrekang. "Kalau lembaga tinggi hanya fokus keguruan sulit berkembang. Maka STKIP Muhammadiyah Enrekang cepat-cepatlah jadi Universitas Muhammadiyah Enrekang," ujar Kasiyarno.
Dikatakan, kalau STKIP Muhammadiyah Enrekang jadi universitas bisa mengikuti dinamika PT ataupun Perguruan Tinggi Muhammadiyah (PTM) yang ada di Jawa. Untuk itulah, UAD mendorong dan memberi bantuan sejumlah dana. "Bantuan UAD itu harapannya barokah. Prinsipnya, UAD menanam yang baik.
Harapannya agar lembaga ini jadi universitas. Jadi kebanggaan masyarakat. Caranya membangun dengan kebersamaan dan sinergitas semua pihak. Baik BPH, Perguruan Tinggi Muhammadiyah, masyarakat, pemerintah. Semua harus bersinergi." tandasnya.