Pemerintah Diminta Evaluasi Proyek Infrastruktur, Kenapa?

Photo Author
- Kamis, 28 Februari 2019 | 02:30 WIB
Ilustrasi
Ilustrasi

JAKARTA, KRJOGJA.com - Pemerintah dinilai perlu melakukan evaluasi menyeluruh terhadap infrastruktur yang dibangun selama ini. Pasalnya pembangunan infrastruktur tidak berkorelasi dengan naiknya investasi, khususnya penanaman modal asing (PMA).

Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Enny Sri Hartati dalam keterangannya mengatakan, untuk melihat apakah infrastruktur yang dibangun sudah memberikan dampak pada ekonomi, maka harus melihat dampaknya kepada bisnis dan investasi.

Namun meski dalam empat tahun terakhir pemerintah sangat gencar membangun infrastruktur, lanjut dia, sayangnya justru dampak terhadap sektor bisnis dan investasi masih belum signifikan.

"Setelah 4 tahun ini, minimal terlihat dari tendensi bisnis dan kenaikan investasi‎. Tapi sampai 2018, PMA itu justr‎u minus. PMDN (Penanaman Modal Dalam Negeri) memang masih baik, tapi cenderung stagnan," ujar dia, Rabu (27/2/2019).

Padahal pada tahun lalu, lanjut dia, investasi asing justru tengah deras masuk ke kawasan Asia. Tetapi hal ini justru tidak dirasakan oleh Indonesia.

"Padahal tahun lalu arus investasi ke Asia itu terbesar. Ini akibat perang dagang antara China dan Amerika, tapi kok ke Indonesia malah negatif," ungkap dia.

Oleh sebab itu, lanjut Enny, pemerintah harus melakukan evaluasi, apakah infrastruktur yang dibangun sudah tepat sasaran. Selain itu, pemerintah juga harus melakukan evaluasi terhadap regulasi-regulasi yang masih menghambat sektor usaha.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: danar

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X