Jamaah Haji DKI Jakarta Latihan dan Pengukuran Kebugaran

Photo Author
- Minggu, 24 Februari 2019 | 20:42 WIB
Calon jamaah haji Jakarta Selatan lakukan test kebugaran (Rini Suryati)
Calon jamaah haji Jakarta Selatan lakukan test kebugaran (Rini Suryati)

JAKARTA, KRJOGJA.com - Setiap tahunnya sekitar dua per tiga jamaah haji Indonesia termasuk dalam kelompok risiko tinggi, yakni jemaah yang berusia di atas 60 tahun dan memiliki penyakit bawaan sejak dari tanah air. 

Namun demikian, fakta tersebut bukan berarti mengabaikan ketentuan istitaah kesehatan. Untuk mengetahui kondisi kesehatan jamaah haji dalam memenuhi persyaratan istitaah kesehatan, sebanyak 350 jemaah haji asal Jakarta, Minggu (23/2) mengikuti acara latihan dan pengukuran kebugaran yang digelar oleh Pemerintah Kota Jakarta Selatan bekerjasama dengan Pusat Kesehatan Haji Kementerian Kesehatan.

Pengukuran kebugaran menggunakaan metode rockport untuk mengetahui tingkat kebugaran jantung dan paru-paru para jemaah haji. Acara tersebut dibuka secara resmi oleh Asisten Bidang Kesra Pemerintah Kota Jakarta Selatan, H. Makmur, yang mewakili Walikota Jakarta Selatan. Pihak pemerintah kota juga melibatkan Kementerian Kesehatan dan Kementerian Agama pada kegiatan ini. Hadir dalam acara tersebut, Kepala Pusat Kesehatan Haji Kemenkes, Dr. dr. Eka Jusup Singka, MSc dan Kasie Haji Kemenag Jakarta Selatan, H. Fatullah, S.Ag, juga sejumlah pejabat dari Suku Dinas Kesehatan Jakarta Selatan dan calon Tenaga Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) asal Provinsi DKI Jakarta.

Seluruh jamaah haji baik yang berusia muda maupun yang sudah tergolong lansia tampak antusias mengikuti proses pengukuran kebugaran. Pengukuran tersebut berlangsung sejak pukul 07.00 hingga 10.00 WIB di lingkungan kantor Walikota Jakarta Selatan.

“Jamaah haji yang hadir semuanya nampak bersemangat dan benar-benar ingin menjaga kesehatannya saat di Arab Saudi,” ungkap dr. Eka.

Sebelum melakukan pengukuran, para peserta dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dulu oleh tim dokter. Selanjutnya setiap peserta mengenakan nomor dada dan dipandu untuk melakukan peregangan bersama secara berkelompok. Kemudian setiap jemaah diminta untuk berjalan kaki cepat/berlari secara konstan sejauh 1,6 kilometer.

Sementara jemaah memulai kegiatan, beberapa petugas bersiaga untuk mencatat waktu tempuh setiap jemaah dalam form penilaian. Capaian waktu tempuh setiap jemaah akan dikategorikan menjadi 5 yakni: baik sekali, baik, cukup, kurang dan kurang sekali. Bagi yang hasilnya kurang, maka akan direkomendasikan untuk melakukan latihan fisik yang disesuaikan dengan usia dan kondisi kesehatannya.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X