MALAYSIA, KRJOGJA.com - Pers Malaysia mulai mendapat angin segar kebebasan. Ibarat lepas dari kungkungan, pemerintahan masa Mahathir, selepas dari pemerintahan masa Najib Razak.
“Kami merasa lebih longgar, tak terganggu seperti dulu†kata Khaidir A Najib, Pengarang Kumpulan atau pimpinan Berita Harian (BH) salah satu koran terbesar di Malaysia.
Ia mengatakan hal tersebut ketika menerima rombongan wartawan Indonesia yang tergabung dalam Iswami (Ikatan Setiakawan Wartawan Malaysia Indonesia) di Putrajaya pertengahan Februari lalu.
“Dibanding Indonesia, kami memang belum sebebas itu. Tetapi perubahan ini kami syukuriâ€kata Khaidir. Namun ia tak ingin media menjadi bebas sebebasnya, sebab bisa meresahkan rakyat.
Bebas yang bertanggungjawab, katanya. Hanya memang sejumlah politisi masih belum bisa menerima sepenuhnya soal kebebasan media Malaysia.
Hal senada juga dibebenarkan oleh Sekjen Iswami, Mohd Nasir Yusoff atau dalam nama di Malaysia Setiausaha.
Menurut Nasir kebebasan harus dijaga, supaya bermanfaat bagi rakyat Malaysia. Media Malaysia harus menjaga, agar tidak membuat berita yang tak bermanfaat bagi masyarakat, apalagi makin banyaknya media sosial yang sering memuat feak news atau hoaks.