JAKARTA, KRJOGJA.com - Kementerian Kesehatan terus kengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk terus melakukan upaya pencegahan dan penularan penyakit DBD (demam berdarah dengue).
Sejak awal Januari 2019, laporan kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) semakin tinggi. Penyakit yang disebabkan oleh virus Dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti ini memang kerap mewabah saat musim hujan tiba.Â
Demikian Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Vektor dan Zoonotik Kementerian Kesehatan, dr. Siti Nadia Tarmizi, dalam temu Media  Di Jakarta Rabu (30/1 2019)
Namun demikian, sejumlah faktor juga mempengaruhi munculnya penyakit DBD ini. Faktor itu antara lain adalah rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat, kepadatan populasi nyamuk penular yang disebabkan oleh banyaknya tempat perindukan nyamuk saat musim hujan datang.Â
Berdasarkan data terakhir sampai tanggal 29 Januari 2019, tercatat jumlah penderita DBD sudah mencapai 13.683 penderita.
Dilaporkan dari 34 provinsi atau 327 kabupaten dengan 132 kasus meninggal dunia. Diakui Nadia, angka tersebut lebih tinggi dibandingkan dengan laporan yang ia terima bulan Januari 2018 lalu.
"Meski terjadi peningkatan kasus demam berdarah di Januari 2019 ini, tapi tidak terjadi Kejadian Luar Biasa (KLB) karena angkanya masih sangat jauh dibandingkan angka rata-rata pada tahun-tahun sebelumnya," terangnyaÂ
Karena itu, Kementerian Kesehatan terus kengimbau seluruh lapisan masyarakat untuk terus melakukan upaya pencegahan dan penularan penyakit DBD, melalui kegiatan pemantauan jentik secara berkala. Sebab, sampai saat ini seluruh wilayah Indonesia masih menghadapi musim hujan.(ati)