Mitigasi Tsunami, BPPT Andalkan Baruna Jaya I

Photo Author
- Minggu, 20 Januari 2019 | 09:40 WIB
Okezone.com
Okezone.com

RENTETAN bencana yang menerjang sejumlah wilayah Indonesia selama kurun 2018 telah merenggut ribuan korban jiwa. Tak ayal, hal ini menjadi perhatian semua pihak, bahkan dunia.

Minimnya alat deteksi dini bencana menjadi persoalan yang kerap mengiringi peristiwa ini. Salah satu bencana yang menjadi sorotan ialah tsunami. Masih segar dalam ingatan masyarakat Indonesia tentang dahsyatnya gempa yang disusul tsunami di wilayah Palu, Sigi dan Donggala, Sulawesi Tengah.

Tak hanya itu, di sana juga terjadi fenomena alam bernama likuifaksi, yakni mengencernya permukaan tanah sehingga menenggelamkan segala sesuatu yang ada di atasnya. Ribuan jiwa bergelimpangan.

Masyarakat sempat terkecoh oleh fenomena tersebut karena tidak ada peringatan dini dari BMKG. Namun setelah air bah masuk ke daratan, BMKG langsung meralat peringatan gelombang pasang menjadi tsunami.

Masyarakat yang menjadi korban ganasnya air laut itu pada umumnya tengah berada di bibir pantai. Mereka terkaget-kaget tiba air bah langsung menghantam dan memporak porandakan permukiman. Fenomena tsunami di Selat Sunda tidak didahului oleh gempa. Air bah tiba-tiba terdorong ke daratan akibat terjadinya longsoran Gunung Anak Krakatau.

Kepala Balai Teknologi Survei Kelautan (Teksurla) Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT), Muhammad Ilyas mengatakan, pihaknya baru sadar tsunami dapat disebabkan oleh aktivitas gunung api laut. Ke depan diperlukan teknologi deteksi dini yang dapat memonitor aktivitas vulkanik yang berpotensi membangkitkan tsunami.

"Kami di sini baru sadar tsunami itu bisa juga dibangkitkan oleh gunung api bawah laut. Kalau kita pasang buoy itu ya kemungkinan juga akan ambruk dan rusak," ujarnya belum lama ini.

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: tomi

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X