YOGYA, KRJOGJA.com – Setidaknya ada 6 hal yang perlu diperhatikan oleh desa/kampung wisata di Daerah Istimewa Yogyakarta jika ingin berkembang. Hal tersebut terungkap dalam Dialog Akhir Tahun Penguatan Model Wisata Kerakyatan Ala Jogja yang berlangsung di Desa Wisata Pentingsaru, Kamis (27/12/2018).
Acara yang diselenggarakan Forum Komunikasi Desa/Kampung Wisata Daerah Istimewa Yogyakarta menghadirkan pembicara Oneng Setya Harini (Kementerian Pariwisata RI),Aris Riyanta MSi (Kepala Dinas Pariwisata DIY), Tantiarini Hidayati (Tourism & Hospitality), Octo Lampito (Pemred Kedaulatan Rakyat) dengan moderator Destha Titi Raharjana (Penggiat wisata Kerakyatan).
Refleksi tersebut setidaknya menghasilan  6 kesimpulan tentang desa wisata/kampung wisata di DIY :Â
1. Unit Bisnis yang Harus Dijalan dengan Guyub
Desa /kampung wisata sudah menjadi unit bisnis yang harus tetap dijalankan secara guyub, kolegial dengan spirit pariwisata berbasis komunitas (CBT). Perlu didukung komitmen pemerintah lewat fasilitasi dalam wujud akselerasi pembangunan serta pengembangan SDM dan penerbitan regulasi.
2. Menjadi Pelestari Lingkungan Fisik, Sosial dan Budaya
Pergerakan ekonomi kerakyatan dalam bentuk riil desa /kampung wisata saat ini, dinilai mampu menjadi alat untuk meningkatkan status sosial, membuka peluang kerja. Keberadaan desa/kampung wisata dinilai menjadikan pelestarian lingkungan fisik, sosial dan budaya menjadi lebih diperhatikan.
3. Pengelola Harus Menjaga Keseimbangan