Agus menjelaskan, mencermati pentingnya tahun 2019 dalam tataran kenegaraan maka outlook perekonomian nasional 2019 diharapkan bisa memproyeksikan perekonomian Indonesia akan tumbuh cukup optimis dibanding tahun 2018 dengan asumsi ketidakpastian global membaik dan tensi politik dengan terkendalinya pesta demokrasi. “Kami menyarankan pembangunan kawasan ekonomi khusus pariwisata berdasarkan empat pilar yakni infrastruktur, sumber daya manusia, keuangan dan tata kelola sebagai salah satu alternatif memperkuat stabilitas, daya saing dan inklusifitas ekonomi nasional,†pungkas Agus.
Â
Dalam kesempatan yang sama Maxentius Sambodo peneliti Ekonomi LIPI mengatakan Kawasan ekonomi khusus Maxentius Sambodo berharap KEK dapat memberikan insentif baru untuk mendorong aliran investasi asing yang semakin menurun.
Menyeimbangkan neraca perdagangan denganendoring ekspor barang dan jasa,serta semakin memperluas lapangan kerja.
Â
Selain itu diharapkan KEK mampu membangun keunikan lokal yang dinamis menjadi daya pembeda dan nilai yang signifikan bagi pengembangan wilayah kawasan.
"Diperlukan 'best practise' untuk memberikan insentif yang sensitif terhadap corak /karakter sektor pariwisata " demikian Maxentius.
Sektor Pariwisata seharusnya untuk 'branding ECO tourism',karena sektor pariwisata ini dapat dijadikan alternatif sebagai mesin pertumbuhan ,tegasnya.
'Ini terlihat dari indeks akselerasi sektor pariwisata yang lebih tinggi daripada sektor lainnya' tegasnya.
Â
Dalam pilar SDM pengarusutamaan utamanya SDM dalam pengembangan KEK pariwisata ,kapabilitas SDM dalam standar ASEAN. Corak kurikulum lokal,pendidikan vokasional dan berbagai program pembangunan yang memperkuat SDM Pariwisata dengan pendekatan value chaim.(ati)