JAKARTA, KRJOGJA.com - Anggota Komisi I DPR Evita Nursanty mengingatkan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Andika Perkasa yang baru saja dilantik untuk orientasi terlebih dulu dan melakukan komunikasi di internal TNI Angkatan Darat sebelum memulai tugas-tugasnya.
Komunikasi dan orientasi diperlukan agar Andika memahami segala permasalahan dan kebijakan yang ada di institusinya. "Mana-mana yang kuat harus diperkuat dan diteruskan, mana yang perlu ditingkatkan sesuai tugas pokok TNI AD," ujar Evita kepada Okezone, Kamis (22/11/2018).
Menurut Evita, tantangan yang akan dihadapi Andika dalam waktu dekat ini adalah menjaga kondusitifitas Pemilu 2019, mulai dari tugas pengamanan bersama Polri hingga menjaga pertahanan negara.
"Sebagai alat pertahanan negara dengan tetap menjaga keutuhan NKRI dari Sabang sampai Merauke, sebagai benteng ideologi Pancasila," jelasnya.
Politikus PDI Perjuangan itu juga mengingatkan Andika agar memperkuat soliditas TNI AD maupun solid dengan matra-matra lainnya. "Terutama dalam melaksanakan tugas pembangunan dan pengembangan kekuatan matra darat, keamanan perbatasan, sesuai tugas pokok TNI," tegasnya.
Diketahui, Andika merupakan menantu Jenderal (Purn) Hendropriyono, mantan kepala Badan Intelijen Negara (BIN). Pria kelahiran Bandung, Jawa Barat, pada 21 Desember 1964 tersebut merupakan lulusan Akademi Militer tahun 1987 dengan pangkat letnan dua. Dia juga lulusan terbaik Pendidikan Militer di Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat (Seskoad) 1999-2000.
Andika pernah mengayam pendidikan S1 pendidikan ekonomi. Kemudian meraih tiga gelar S2 dan satu gelar doctor (S3) di The George Washington University, National Defense University, Norwich University dan Harvard University, Amerika Serikat.
Karir pria berbadan kekar tersebut cemerlang. Dia mengawali sebagai perwira pertama infanteri di Kopassus dan Satgultor-81. Pernah jadi Komandan Batalyon 32/Apta Sandhi Prayuda Utama, Grup 3/Sandhi Yudha.