Derbi PSS vs PSIM, Nostalgia di Atas Lapangan Hijau

Photo Author
- Rabu, 10 Oktober 2018 | 12:50 WIB

YOGYA, KRJOGJA.com - Derbi DIY antara dua saudara PSS melawan PSIM selama ini dikenal begitu panas terutama di tribun penonton. Tapi ternyata panasnya tribun tidak pernah sampai di atas lapangan hijau. Buktinya para pemain dan pelatih merasakan nostalgia luar biasa ketika kedua tim bertemu.

Seto Nurdiantoro di PSS, beberapa tahun lalu adalah pemain dan bahkan pelatih PSIM. Begitu pula Bona Simanjuntak di PSIM, beberapa tahun lalu meraih juara bersama PSS dan juga diberi predikat legenda hidup.

Tidak berhenti di situ, saat ini PSS dan PSIM memiliki pemain-pemain yang pernah bermain untuk kedua tim tersebut. Tengok Rangga Muslim di PSS yang beberapa tahun lalu menjadi andalan PSIM atau Chandra Luckmana yang beberapa tahun lalu dielu-elukan publik Sleman karena dianggap pemuda lokal bertalenta.

Kapten PSIM Hendika Arga Permana bahkan mengungkap bahwa fokus timnya menjalani laga melawan PSS adalah untuk memberikan tontonan sepakbola yang menghibur. Tidak ada bumbu apapun yang menurut dia membuat laga berjalan tidak menarik, apalagi PSS sudah pasti lolos dan PSIM dipastikan telah bertahan di Liga 2, sesuai target.

“Kami ingin menikmati pertandingan untuk memberikan tontonan yang menghibur masyarakat. Kami berusaha tampil sebaik mungkin di pertandingan nanti,” ungkap Hendika Arga ketika bertemu wartawan.

Pun begitu, Kak Seto yang menyambut derbi DIY dengan penuh sukacita mengatakan bahwa laga nanti sore adalah sebuah ajang pertandingan keakraban antara dua saudara. PSS bahkan bersedia untuk berlatih lebih siang pada saat Official Training Selasa (09/10/2018) kemarin untuk memberikan kesempatan pada saudara tuannya menjajal rumput Maguwoharjo terlebih dahulu.

“Ini bentuk penghormatan kami pada saudara yang lebih tua. Ini adalah derbi yang nuansannya keakraban bukan dendam atau hal negatif lainnya,” ungkap Kak Seto ketika berbincang dengan wartawan di konferensi pers pra laga.

Tidak adanya penonton yang sempat ditanggapi beragam oleh suporter kedua kesebelasan pun mencoba disikapi secara positif untuk kedua tim. PSS ingin mematangkan skema menghadapi babak delapan besar yang tentu saja bermakna luar biasa ketika menemukan lawan tanding sepadan seperti PSIM yang jika tanpa minus 9 poin maka bisa merangsek naik di bawah PSS di puncak. (Fxh)

Halaman:
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel
di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi.

Editor: ivan

Tags

Rekomendasi

Terkini

Lagi, Kilang Pertamina Luncurkan Produk Setara Euro 5

Minggu, 21 Desember 2025 | 15:00 WIB

GKR Hemas Dukung Ulama Perempuan di Halaqoh KUPI

Rabu, 17 Desember 2025 | 22:20 WIB

1.394 KK Ikut Penempatan Transmigrasi Nasional 2025

Rabu, 17 Desember 2025 | 10:30 WIB

Airlangga Hartarto Usulkan 29, 30, 31 Desember WFA

Rabu, 17 Desember 2025 | 05:56 WIB
X