JAKARTA, KRJOGJA.com - Salah satu upaya meningkatkan kualitas anak-anak dan remaja penghuni Balai Rehabilitasi Bambu Apus, Jakarta Timur, adalah membuat mereka gemar membaca. Dengan membaca, akan memperluas cakrawala pengetahuan dan wawasan mereka.Â
“Kegiatan ini positif, karena bisa meningkatkan keilmuan anak-anak. Motivasi dan kesempatan kepada mereka untuk meningkatkan kualitas harus terus dibuka. Dengan begitu, mereka punya bekal cukup untuk maju dan meraih masa depan,†kata Menteri Sosial Agus Gumiwang Kartasasmita, dalam kegiatan “Bibliobattle#3 Goes to Balaiâ€, di Aula Kompleks Balai Rehabilitasi Anak, Bambu Apus, Jakarta Timur, Rabu (26/09/2018).
Menurut Mensos, kegiatan “Bibliobattle#3 Goes to Balai†ini merupakan bagian upaya Kementerian Sosial menjalankan amanat undang-undang tentang perlunya penyelenggaraan pendidikan inklusif, khususnya bagi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), dalam hal ini terutama penyandang disabilitas rungu.
“Saya menyambut gembira dilaksanakannya kegiatan ini dengan sejumlah alasan,†kata Mensos. Pertama, kegiatan ini menunjukkan bahwa perpustakaan Kementerian Sosial telah mengambil peran sentral dalam ikut membangun literasi sosial.Â
Budaya literasi sangat dibutuhkan masyarakat untuk membantu memberdayakan dan meningkatkan kualitas individu, keluarga, dan masyarakat. Secara langsung, kegiatan ini memang dalam lingkup Balai Rehabilitasi Sosial Bambu Apus dengan para Penerima Manfaat.Â
Namun secara simbolik, kegiatan ini juga bisa dimaknai sebagai bagian dari keterlibatan Kementerian Sosial ikut mengkampanyekan gerakan literasi nasional yang digalakkan pemerintah.
Kedua, kegiatan ini bisa disebut sebuah terobosan, karena melibatkan secara penuh penyandang disabilitas rungu. Hal ini menunjukkan, perpustakaan Kementerian Sosial telah melakukan transformasi pelayanan perpustakaan berbasis inklusi sosial. Layanan perpustakaan berbasis inklusi sosial juga menjadi salah satu Kegiatan Prioritas Nasional pada RKP 2019.Â